Senin 30 Jan 2023 17:20 WIB

Baznas Mataram Lampaui Target Pengumpulan Zis

Tercapainya target karena penghimpunan zis dari ASN Kota Mataram berjalan.

HUT ke-22 Baznas. Badan Amil Zakat Nasional Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (zis) pada 2022 melampaui target dengan realisasi Rp 5,8 miliar dari target Rp 5,5 miliar.
Foto: Baznas
HUT ke-22 Baznas. Badan Amil Zakat Nasional Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (zis) pada 2022 melampaui target dengan realisasi Rp 5,8 miliar dari target Rp 5,5 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Amil Zakat Nasional Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (zis) pada 2022 melampaui target dengan realisasi Rp 5,8 miliar dari target Rp 5,5 miliar.

"Alhamdulillah, hasil evaluasi kami realisasi zis pada 2022 melampaui target yang kita tetapkan Rp 5,5 miliar dengan realisasi Rp 5,8 miliar," kata Ketua Baznas Kota Mataram H Djaswad di Mataram, NTB, Senin (30/1/2023).

Baca Juga

Realisasi zis pada 2022 menjadi acuan dan pertimbangan untuk meningkatkan target pengumpulan zis pada 2023 menjadi Rp 6 miliar. "Insya Allah, target tahun ini juga bisa tercapai," kata Djaswad.

Menurutnya, terlampaui target penghimpunan ZIS 2022 karena adanya peningkatan kesadaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Muslim di lingkup Pemerintah Kota Mataram sebagai muzaki utama. Dia menduga, kondisi itu terjadi karena peningkatan pemahaman dan kesadaran terkait ZIS di kalangan ASN, sehingga ASN yang dulunya tidak membayar zakat kini ada yang mulai berinfak atau bahkan berzakat.

"Kalau infak, nilainya tidak ditentukan, sedangkan berzakat besarannya ditetapkan 2,5 persen dari penghasilan," kata dia.

Terkait dengan itu, lanjut Djaswad, untuk mencapai target pengumpulan zis pada 2023 sebesar Rp 6 miliar, Baznas Kota Mataram aktif melakukan sosialisasi kepada ASN. Baznas Mataram memberikan laporan per tiga bulan sekali terkait program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dari zis yang terhimpun.

"Jadi yang memotong zis ASN adalah bendahara di masing-masing OPD, dan setiap tiga bulan kami sampaikan laporan penggunaan zis sebagai bentuk tanggung jawab dan meyakinkan muzaki," kata Djaswad.

Pasalnya, kata dia, sesuai dengan aturan yang ada, zis tidak boleh diendapkan terlalu lama dan menyisakan saldo besar di rekening. Karena itu, begitu ada zis dan sudah adalah program langsung disalurkan agar bisa cepat dipertanggungjawabkan.

"Untuk tahun ini, kegiatan akan kita mulai pada Maret bertepatan dengan Ramadhan sebab Januari-Februari zis belum terhimpun," ungkapnya.

Djaswad menambahkan, zis yang terhimpun paling besar berasal dari Sekretariat Pemerintah Kota Mataram, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan.

"Kami juga ada program perbaikan sanitasi sekolah baik itu di sekolah negeri maupun swasta," kata dia menambahkan.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement