REPUBLIKA.CO.ID, PRESTON – Sebuah masjid akan dibangun di kota Preston, Inggris setelah mendapat persetujuan dari pemerintah setempat. Masjid tersebut akan dibangun di kawasan padang rumput yang berada di persimpangan Broughton.
Masjid setinggi 40 kaki (12 m) telah mendapatkan izin perencanaan dari Dewan Kota Preston tahun lalu. Meski dalam perkembangannya, rencana pembangunan masjid menuai pro-kontra.
Menteri perumahan dan perencanaan Lucy Frazer kini telah memberikan lampu hijau untuk izin perencanaan pembangunan masjid itu yang akan diberi nama Masjid Brick Veil. Izin juga diberikan untuk fasilitas parkir di luar D'Urton Lane untuk bangunan baru tersebut.
Tetapi banyak orang telah menyuarakan keprihatinan tentang skala Masjid dan dampaknya terhadap lalu lintas. Meski begitu banyak orang yang mendukung pembangunan masjid mengatakan umat Islam setempat tidak boleh kehilangan tempat ibadah lokal.
Sebelumnya sempat ada penentangan dari anggota parlemen untuk Wyre dan Preston North, Ben Wallace, dan anggota dewan kota Preston, Graham Jolliffe tentang pembangunan masjid itu. Penyelidikan publik diadakan selama seminggu di bulan Agustus.
Inspektur perencanaan Darren Hendley mendengar 50 jam bukti dari orang-orang yang mendukung pembangunan masjid mengatakan itu akan menjadi tempat yang brilian untuk beribadah. Sedangkan orang-orang yang menentang mengatakan itu terlalu besar untuk tempat yang diusulkan.
Advokat Broughton Parish Council, Peter Black, mengatakan masjid itu akan berdampak pada karakter dan penampilan pedesaan yang tersisa dan terbuka dan tidak bisa menjadi struktur ikonik yang juga tidak mencolok dalam lanskap.
Desain masjid, yang dipilih dalam kompetisi Royal Institute of British Architects, termasuk menara setinggi 30m (98 kaki) yang terlihat seperti cerobong asap pabrik Victoria yang mengacu pada masa lalu industri Preston. Masjid tersebut diperkirakan mampu menampung sekitar 250 jamaah.