Selasa 31 Jan 2023 20:47 WIB

Jurus Minoritas Muslim Indonesia Berjuang di Auckland

Ada pengajian anak, remaja dan dewasa pada Sabtu

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Aktivitas di Indonesia Islamic Center di Auckland, NewZealand
Foto: Ist
Aktivitas di Indonesia Islamic Center di Auckland, NewZealand

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selandia Baru adalah negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik, sebelah tenggara Australia. Minoritas Muslim tinggal di negara berjulukan Aotearoa, artinya tanah berawan putih panjang.

Populasi Selandia Baru mencapai sekitar 5 juta, 60 ribu orang di antaranya memeluk agama Islam. Sebanyak 40 ribu dari total Muslim di Selandia Baru hidup di Kota Auckland, 1.000 di antaranya adalah Muslim Indonesia.

Presiden Indonesia Islamic Center-Masjid Utsman bin Affan di Auckland-New Zealand, Indra Rahman menceritakan perjuangan Muslim Indonesia berdakwah dan menjaga ikatan silaturahmi. Awalnya di tahun 2000-an, komunitas Muslim Indonesia menggelar pengajian dari rumah ke rumah.

"Kemudian kita berpikir untuk mencari tempat pengajian yang permanen, kemudian kita sewa gedung setiap Sabtu," kata Indra saat berbincang di kantor Republika, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Seiring berjalannya waktu, Indra menceritakan, komunitas Muslim Indonesia mempunyai keinginan dan impian yang lebih tinggi. Di tahun 2010, mengungkapkan ingin memiliki Islamic Center. Pada 2014, komunitas Muslim Indonesia membuat legal formal, semacam yayasan di Indonesia. Satu tahun kemudian, tepatnya di 2015, bersyukur dapat membeli properti walaupun pembayarannya masih dicicil. Properti tersebut dijadikan pusat kegiatan Indonesia Islamic Center-Masjid Utsman bin Affan.

Beruntung propertinya menghadap ke jalur hijau, jadi tetangga tidak terganggu ketika di properti tersebut digelar pengajian dan berbagai kegiatan keagamaan."Kegiatan di Indonesia Islamic Center-Masjid Utsman bin Affan di antaranya sholat lima waktu, sholat berjamaah, sholat Jumat, sholat tarawih, tausiyah, Idul Fitri dan Idul Adha," ujar Indra.

Selain itu, ia menambahkan, ada pengajian anak, remaja, dan dewasa setiap Sabtu. Sementara pengajian anak-anak secara online digelar pada Senin sampai Kamis. Indra mengatakan, selama bulan Ramadhan digelar buka puasa bersama. Diadakan juga program kajian bulanan yang mendatangkan imam dari masjid lain, dan kajian online dengan ustaz-ustaz dari Indonesia di antaranya Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Abdul Somad, Aa Gym dan lain sebagainya.

"Saat Ramadhan kita sampai pasang tenda, ruang bawah penuh oleh laki-laki, ruang atas penuh oleh ibu-ibu dan remaja wanita, kita pasang tenda karena penuh, tapi kita pantau supaya tidak menimbulkan bising terhadap tetangga," jelas Indra.

Indra menyampaikan, Ramadhan tahun lalu membagikan sekitar 1.700 porsi makanan ringan dan berat. Sehari membagikan sekitar 40 porsi sampai 70 porsi. Pasca tragedi penembakan dan pembunuhan sadis di Masjid Christchurch, Selandia Baru, komunitas Muslim mendapat perhatian dari pemerintah. Polisi mendatangi komunitas Muslim, memberikan sosialisasi dan memberikan perlindungan saat ada kegiatan seremonial.

Indra bersyukur properti untuk kegiatan keagamaan Indonesia Islamic Center-Masjid Utsman bin Affan telah lunas sejak 2019."Dulu beli dengan harga sekitar Rp 8 Miliar, sekarang harganya sudah sekitar Rp 14 Miliar,"jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement