REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar acara “Anugerah Satu Abad NU” di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (31/1/2023). Dalam acara ini, PBNU memberikan anugerah kepada pesantren yang berusia lebih dari 100 tahun atau satu abad.
Kategori pesantren satu abad ini dibacakan oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dan presenter terkenal Najwa Shihab. "Malam ini kita akan membacakan gus kategori pesantren satu abad, dan sudah hadir juga di ruangan ini teman-temab dari berbagai pesantren di seluruh penjuru negeri, dan akan kita umumkan," ujar Najwa Shihab.
Najwa dan Gus Yaqut mengumumkan bahwa ada 68 pesantren yang mendapatkan Anugerah Satu Abad NU. Puluhan pesantren tersebut tersebar di di berbagai daerah di Indonesia.
"Selamat kepada peraih penghargaan Anugerah Satu Abad NU , terdapat 68 pesantren Mbak Nana yang sudah hadir pada malam ini," ucap Gus Yaqut.
Sebagai bagian kecil dari pesantren, Gus Yaqut pun merasa bangga terhadap pendiri dan pengasuh pesantren yang selama ini telah menjaga pesantren dan tetap memberikan pengabdian terbaiknya kepada agama, umat, bangsa, dan negara.
"Saya merasa berbangga hati terhadap mereka yang selama ini menjaga, memberikan pengabdian terbaiknya," kata Gus Yaqut.
Penerimaan anugerah untuk 68 pesantren ini kemudian diwakili oleh tiga pimpinan pesantren, yaitu Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Situbondo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, TGH Husein dari Pondok Pesantren Darussalam Martapura, dan Pengasuh Pesantren Pondok Pesantren Al Kaumani (APIK) Kaliwungu KH, Muhammad Sholahuddin.
Sejumlah kalangan seperti pendiri, ulama, kiai atau anggota masyarakat, hingga pesantren telah berkontribusi dalam membesarkan umat Islam dan NU menjadi organisasi Muslim terbesar di Indonesia. Karena itu, PBNU memberikan apresiasi kepada mereka yang sudah memberikan kontribusi terbaiknya bagi umat Muslim.
Pemberian anugerah ini dibagi atas tiga kategori, yaitu kategori internasional, kategori tokoh nasional, dan kategori internal NU yang diberikan kepada institusi atau individu di level nasional hingga global yang memiliki kontribusi, pemikiran, atau karya yang memiliki pengaruh luas dan berkontribusi kuat untuk menggerakkan masyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang adil dan damai.