Jumat 03 Feb 2023 00:30 WIB

Kang Emil tak Berambisi Jadi Capres-Cawapres

RK menyatakan tunduk dan patuh pada keputusan yang akan diambil oleh partai. 

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Infografis Isyarat Perjalanan Ridwan Kamil Bergabung Golkar
Foto: Republika.co.id
Infografis Isyarat Perjalanan Ridwan Kamil Bergabung Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai memutuskan untuk berlabuh di Partai Golkar, Ridwan Kamil (RK) terus diisukan masuk ke dalam bursa calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Menanggapi isu tersebut, gubernur Jawa Barat itu mengaku, tidak berambisi untuk maju ke dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden. 

RK menyatakan tunduk dan patuh pada keputusan yang akan diambil oleh partai. "Politik itu sederhana saja, semua dijalani. Apalagi saya sudah memutuskan bergabung ke partai. Sikap saya harus searah dengan partai," ujar pria yang kerap disapa Kang Emil itu kepada wartawan, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga

Menurut RK, komitmen untuk berpartai berarti harus patuh pada aturan, ketentuan, dan keputusan partai. Karena itu, arah politik RK saat ini mengikuti keputusan Partai Golkar. 

Dengan begitu pula, RK menyatakan, fokusnya di partai adalah menjalankan tugas dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Dia hanya akan mengikuti keputusan yang sudah diambil dan disepakati seluruh jajaran Partai Golkar. 

RK menyampaikan, yang sudah jelas saat ini partai berlogo pohon beringin itu menempatkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Dia diberi mandat menggalang sebanyak-banyaknya pemilih untuk Partai Golkar oleh sang ketua umum.

Amanat itu ditegaskan dengan penunjukkan RK sebagai wakil ketua umum bidang penggalangan pemilih dan co-chair Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar. Daripada meributkan isu dirinya masuk bursa capres-cawapres, RK lebih memilih bekerja keras menjalankan tugas tersebut. 

RK menyatakan, tidak bisa menjawab ketika ditanya soal pendekatan sejumlah partai ke Partai Golkar seperti yang dilakukan oleh Partai NasDem. "Tadi saya bilang, saya tidak bisa menjawab. Keputusan itu adalah kewenangan dari Partai Golkar,” jelas dia. Sebagai kader partai, RK akan mengikuti setiap keputusan partai dan enggan berspekulasi apalagi mengambil keputusan di luar kewenangannya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement