Ahad 05 Feb 2023 00:05 WIB

Setan Menyusupkan Kejahatan ke Dalam Hati Manusia

Manusia disarankan selalu meminta perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi hati manusia. Setan Menyusupkan Kejahatan ke Dalam Hati Manusia
Foto: www.freepik.com.
Ilustrasi hati manusia. Setan Menyusupkan Kejahatan ke Dalam Hati Manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam buku Talbis Iblis yang ditulis Ibnul Jauzi atau Abu al-Faraj ibn al-Jauzi dijelaskan Nabi Muhammad SAW mengatakan setan menyusupkan kejahatan ke dalam hati. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW tersebut, manusia disarankan selalu meminta perlindungan kepada Allah SWT dari godaan atau gangguan setan yang terkutuk.

Shafiyah binti Huyai, istri Nabi Muhammad SAW mengatakan, Rasulullah SAW sedang beri'tikaf pada malam hari. Kemudian aku menemui beliau dan berbicara dengan beliau.

Baca Juga

Kemudian aku bangkit untuk berbalik. Lalu beliau juga bangkit untuk mengantar aku (tempat tinggal Shafiyah di perkampungan Usamah bin Zaid).

Di tengah perjalanan ada dua orang Anshar yang lewat. Ketika melihat Nabi Muhammad SAW, keduanya cepat-cepat berlalu.

Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Berhentilah kalian berdua. Ini adalah Shafiyah binti Huyai." Dua orang Anshar berkata, "Subhanallah wahai Rasulullah.”

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya setan itu berjalan menurut aliran darah anak Adam. Sesungguhnya aku khawatir setan menyusupkan kejahatan ke dalam hati kalian berdua." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Al-Khathabi mengatakan, "Di dalam hadits ini terkandung ilmu, berupa anjuran agar manusia bersikap waspada terhadap segala hal yang tidak disukai yang berasal dan praduga-praduga yang melintas di dalam hati, dan hendaknya manusia memohon keselamatan dengan membebaskan diri dari keragu-raguan."

Berkaitan dengan peristiwa ini juga ada riwayat dari Asy-Syafi’i. Ia mengatakan, Nabi Muhammad SAW khawatir ada sesuatu yang menyusup ke dalam hati kedua sahabat itu, kemudian keduanya menjadi kufur. Beliau bersabda seperti itu, karena rasa kasihan terhadap keduanya, bukan dimaksudkan membela dirinya.

Allah SWT telah memerintahkan agar kita berlindung dari setan yang terkutuk saat hendak membaca Alquran.

فَإِذَا قَرَأْتَ ٱلْقُرْءَانَ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ

Apabila kamu membaca Alquran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (QS An-Nahl: 98)

Surah Al-Falaq artinya, “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai subuh, dan kejahatan makhluk-Nya dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”

Jika dalam dua perkara ini ada perintah untuk mewaspadai kejahatan setan. Lantas bagaimana dengan perkara-perkara yang lain. Hadist dan penjelasan ini dikutip dari buku Talbis Iblis yang ditulis Ibnul Jauzi atau Abu al-Faraj ibn al-Jauzi, diterbitkan Maktabah Al-Madani Kairo 1983, dan diterjemahkan serta diterbitkan ulang oleh Pustaka Al-Kautsar 2010.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement