REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan, seluruh rangkaian peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) telah didesain sedemikian rupa agar busa menampilkan yang terbaik. Apalagi kegiatan tersebut juga akan dihadiri sekitar 79 ulama dari 40 negara.
Gus Yahya ingin menunjukkan kepada mereka betapa pentingnya gerakan sosial seperti NU."Kita disain sedemikian rupa rangkaian kegiatan ini karena kita juga ingin menunjukkan kepada para ulama di seluruh dunia Islam tentang bagaimana pentingnya membangun gerakan sosial seperti Nahdlatul Ulama," kata Gus Yahya di Hotel Shangrila Surabaya, Ahad (5/2).
Gus Yahya mengatakan, hingga saat ini tidak ditemukan gerakan sosial yang mengakar hinggga ke akar rumput seperti ada di Indonesia. Padahal, kata Gus Yahya, gerakan sosial semacam ini sangat diperlukan dan sangat dibutuhkan dalam perjuangan membngun peradaban yang lebih baik di masa depan.
"Ini tidak kita temui selain di Indonesia. Di sini kita punya Nahdlatul Ulama, banyak juga organisasi yang lain. Ada muhammadiyah dan lain-lain. Tetapi di negara lain kita tidak temui," ujarnya.
Gus Yahya berharap, dengan menunjukkan kepada ulama-ulama dari berbagai negara Islam tentang wajah gerakan sosial seperti Nahdlatul Ulama, dapat menginspirasi mereka untuk membuat gerakan serupa. Semakin banyak gerakan sosial yang lahir di negara-negara Islam, kata Gus Yahya, ke depannya dapat menghasilkan konsolidasi global.
"Dengan menunjukkan kepada ulama dari seluruh dunia tentang wajah gerakan Nahdlatul Ulama ini, kita berharap ini akan menginspirasi ulama di dunia untuk juga mulai berpikir kalau bisa menginisiasi lahirnya gerakan sosial seperti yang kita punya di Indonesia," kata Gus Yahya.