REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Nabila Salama mengatakan terdapat dua kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di DKI Jakarta. Tepatnya berada di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
"Iya betul, itu saja deh, sejauh itu dulu yang bisa disampaikan. Kami meningkatkan kewaspadaan seperti yang sudah kami sampaikan," kata Nabila
Kemudian, ia melanjutkan dari dua kasus gagal ginjal tersebut salah satunya meninggal dunia. Sedangkan tersisa satu orang yang saat ini dirawat di rumah sakit.
"Satu meninggal, satu dirawat di rumah sakit. Cuma kan yang dirawat di rumah sakit, kita kan perlu menjaga privasi rumah sakitnya juga, nanti diserang juga itu, didatangi semua. Yang penting kan tahu kondisinya lebih baik gitu kan," kata dia.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk minum obat atas dasar pengawasan dokter. Sehingga obat tersebut dosisnya pas sesuai dengan penyakitnya.
"Usahakan tidak langsung minum obat. Kalau ada keluhan tidak membaik harus minum obat di bawah supervisi dokter ahli. Kita serahkan kepada dokter ahli untuk pengobatan yang terbaik," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, M Syahril, mengonfirmasi adanya penambahan dua kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA). Penambahan itu, terjadi setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember tahun lalu.
"Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek,” ujar Syahril di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Menurutnya, dua kasus itu dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dari dua kasus tersebut, satu pasien meninggal dunia. Kemenkes membeberkan kronologi pasien GGAPA tersebut hingga meninggal dunia.