Selasa 07 Feb 2023 20:19 WIB

Erick Thohir Sindir Pemain IBL Usia 40, Minta Pembinaan Diperkuat

Erick meminta pembinaan pemain bola basket nasional harus diperkuat.

 Anggota Dewan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) yang juga Menteri BUMN Erick Thohir menyindir pemain IBL ada yang berusia 38 tahun dan 40 tahun yang kembali bermain. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Anggota Dewan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) yang juga Menteri BUMN Erick Thohir menyindir pemain IBL ada yang berusia 38 tahun dan 40 tahun yang kembali bermain. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) yang juga Menteri BUMN Erick Thohir menyindir pemain IBL ada yang berusia 38 tahun dan 40 tahun yang kembali bermain. Erick meminta pembinaan pemain bola basket nasional harus diperkuat.

"Toh IBL kesulitan, dengan banyaknya klub, pemain umur 38, 40, main lagi. Artinya ada stagnasi daripada atlet baru. Ini bahaya," kata Erick dalam Rapat Kerja Nasional Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) 2023 di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga

Dia berharap Perbasi memiliki cetak biru untuk memetakan, membina, dan mengklasifikasikan pemain basket nasional untuk perkembangan olah raga bola basket Indonesia. Erick menyarankan agar pembinaan bibit unggul dari para atlet basket bisa disaring dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).

Erick Thohir yang pernah mengelola klub basket Satria Muda lewat Grup Mahaka menyebut bahwa pembinaan atlet basket nasional harus dimulai dari daerah. Oleh karena itu dia menekankan Pengurus Perbasi Provinsi menjadi kunci untuk pencarian bakat atlet-atlet basket baru.

"Ujung tombak pembinaan itu tentu di daerah. Tapi ada kelemahannya, ini saya rasa harus diperbaiki," kata Erick.

Hal yang harus diperbaiki menurut Erick Thohir adalah database di dunia bola basket nasional harus dibenahi dan dilakukan digitalisasi. Dia mengemukakan perusahaan BUMN Telkom siap untuk membantu membuat basis data yang tersrtuktur dalam bola basket Indonesia.

Selain itu, Erick juga mengingatkan agar olah raga bola basket harus bisa menjadi populer di kota-kota besar Indonesia. Menurut Erick, potensi tersebut sangat besar dan bisa berdampak pada ekonomi, termasuk pihak sponsor.

Erick berharap Rakernas Perbasi 2023 bisa merumuskan sejumlah hal tersebut di atas untuk perkembangan bola basket Tanah Air ke depan.

Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih mengatakan Perbasi akan merancang cetak biru selama 12 tahun ke depan untuk pengembangan bola basket Indonesia. Program pengembangan bola basket sejak 2023 hingga 2035 tersebut dilakukan sebagai persiapan dari visi Presiden Joko Widodo yang menargetkan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement