Kamis 09 Feb 2023 12:53 WIB

Wapres Ma’ruf Amin Minta Operasi Lapangan Migas Gunakan Teknologi Rendah Emisi

Lapangan MDA-MBH HCML berpotensi memberikan penerimaan negara sekitar Rp 17,4 T.

Red: Agus raharjo
Wakil Presiden Ma
Foto: Istimewa
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan gas onstream Lapangan MDA-MBH HCML, di Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (8/2/2023). Lapangan MDA-MBH HCML diperkirakan mampu meningkatkan pasokan gas nasional sebesar 120 MMSCFD. Selain itu, proyek ini juga berpotensi mampu memberikan total penerimaan negara sekitar Rp 17,4 triliun.

Wapres mengatakan, sektor migas punya nilai strategis yang berkontribusi 42 persen ke Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pemerintah mendorong pemanfaatan gas domestik dalam negeri.

Baca Juga

“Pemanfaatan energi gas yang kian meningkat. Ini energi fosil paling bersih. Pesan saya, operasi lapangan ini dijalankan dengan memerhatikan unsur keselamatan. Selain itu gunakan teknologi rendah emisi dalam operasinya,” tutur Wapres, dalam keterangan, Kamis (9/2/2023).

Menurut Wapres, peranan industri migas dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemandirian energi. Wapres menilai perlu kepastian dan kemudahan perizinan usaha di sektor hulu migas untuk percepatan komersialisasi. “Selesaikan pembangunan infrastruktur gas agar bisa mengalirkan gas ke industri dan pembangkit,” tegasnya.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengaku konsumen gas terbesar dari dalam negeri masih berada di Pulau Jawa, termasuk di Provinsi Jawa Timur. Para pembeli domestik ini sangat mengandalkan produksi-produksi dari lapangan-lapangan di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Mengalirnya gas dari Lapangan MDA & MBH dinilai menjadi angin segar bagi terpenuhinya suplai energi bagi industri di Jawa Timur. Menurut Arifin, permintaan gas akan semakin meningkat seiring dengan tekad Indonesia beralih dari pembangkit listrik batubara serta berkembangnya industri yang membutuhkan gas sebagai sumber energi.

“Kami akan terus meng-update neraca gas nasional untuk memastikan keseimbangan supply-demand demi menjaga ketahanan energi serta swasembada energi untuk pembangunan nasional,” tuturnya.

Sementara, General Manager HCML, Kang An mengaku kapasitas produksi gas yang dihasilkan dari Lapangan MDA-MBH mencapai 120 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Saat awal, volume lifting gas mencapai 87 MMSCFD.

Produk gas HCML dari Lapangan MDA-MBH di lepas pantai Kabupaten Sumenep dimanfaatkan PT Petrokimia Gresik (PKG). Kang An mengatakan, proses konstruksi pengerjaan Floating Production Unit (FPU) Trunojoyo 01 untuk lapangan ini memakan waktu 14 bulan. Yakni, mulai Juni 2021 hingga Agustus 2022.

Kang An mengeklaim, pada fase kegiatan konstruksi dan pemasangan di lepas pantai perairan selat Madura, jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 400 orang. Pada fase konstruksi, juga tidak ada kecelakaan dan tidak ada kerusakan lingkungan.

Ia menegaskan, Lapangan MDA-MBH lebih banyak melibatkan tenaga lokal profesional. “Penjualan gas kami pun kepada perusahaan-perusahaan nasional yang memegang hajat hidup masyarakat, seperti kepada industri pupuk, listrik dan lainnya, sehingga sesuai dengan kebijakan penjualan domestik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement