Jumat 10 Feb 2023 14:27 WIB

Dinas Pertanian: Produksi Jagung Capai 221.015 Ton pada Januari-Februari

Produktivitas panen jagung mencapai 47,22 kuintal pipil kering per hektare.

Red: Friska Yolandha
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat produksi jagung mencapai 221.015,75 ton pipil kering selama Januari-Februari 2023.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat produksi jagung mencapai 221.015,75 ton pipil kering selama Januari-Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat, produksi jagung mencapai 221.015,75 ton pipil kering selama Januari-Februari 2023. Hasil panen ini diperoleh dari luas lahan 44.902 hektare.

"Produktivitas panen jagung mencapai 47,22 kuintal pipil kering per hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Rismiyadi di Gunungkidul, Jumat (10/2/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, jagung merupakan salah satu komoditas yang diunggulkan selain padi. Pada 2022, tercatat hasil jagung dari petani Gunungkidul mencapai 228.861 ton. "Kami berharap hasil panen jagung petani di Gunungkidul dapat optimal," katanya.

Sementara itu, petani di Desa/Kelurahan Katongan Mugiyanton mengatakan, hasil panen jagung cukup baik pada musim panen saat ini. Jagung yang sudah dipanenmasih disimpan di rumah dan belum dipipil karena beralih fokus untuk memanen padi.

Nantinya, jagung yang sudah ia panen segera dipipil dan dijemur agar bisa segera dijual.Ia menanam jagung di lahan sekitar satu hektare yang tidak jauh dari rumahnya. Setiap kali panen bisa menghasilkan sekitar satu ton pipil kering jagung yang siap jual.

Harga jagung di tingkat petani cukup rendah, yakni Rp 4.300 per kilogram. Saat panen jagung tahun lalu, harga jual jagung mencapai Rp 5.500 per kilogram.

"Kami berharap harga jagung naik kembali. Saat ini, jagung hasil panen kami jemur dan disimpan," katanya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta melihat langsung penyimpanan produksi jagung di Kelompok Tani Dadi Makmur, Gedong, Sawahan, Ponjong. Di sini masyarakat mempunyai kearifan lokal, menyimpan jagung dengan anjang-anjang yang diletakkan di depan rumah. Penyimpanan model ini dipercaya masyarakat meningkatkan kualitas jagung hingga bisa tahan sampai 4-5 bulan.

"Ini unik, kearifan lokal yang perlu dipertahankan. Ini lumbung pangan tradisional yang hampir semua masyarakat memiliki," kata Sunaryanta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement