Sabtu 11 Feb 2023 18:01 WIB

Mentan Dorong Generasi Muda Lampung Kembangkan Usaha Tani dan Inovasi

Generasi muda tani bisa memanfaatkan KUR berbunga rendah untuk kembangkan usaha.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong generasi milenial di Provinsi Lampung untuk segera mengembangkan inovasi usaha tani sebagai bekal masa depan menuju pertanian maju, mandiri dan modern.
Foto: Dok. Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong generasi milenial di Provinsi Lampung untuk segera mengembangkan inovasi usaha tani sebagai bekal masa depan menuju pertanian maju, mandiri dan modern.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong generasi milenial di Provinsi Lampung untuk segera mengembangkan inovasi usaha tani sebagai bekal masa depan menuju pertanian maju, mandiri dan modern. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sebagai akses permodalan yang berbunga rendah.

"Besok itu tidak hanya training tentang bagaimana penguasaan teknologi saja, tetapi kita harus mulai dengan keuangan. Karena itu sesudah pelatihan harus diberi kesempatan untuk menggunakan KUR. KUR itu adalah program Bapak Presiden untuk memperkuat usaha tani," ujar SYL saat membuka training of trainer low cost precision farming, Sabtu (11/2/2023).

Baca Juga

Menurut SYL, akses permodalan KUR memiliki bunga yang sangat rendah karena hanya ditarik administrasi sebesar 3 persen. Negara memberikan layanan tersebut untuk semua kalangan terutama kalangan anak muda yang ingin mengembangkan usaha.

"Dari pengalaman saya selama 3 tahun, KUR itu telah menjadi kekuatan kita. Dari tahun ke tahun yang macet itu hanya 0,3 persen saja, Pak. Sekarang kita punya KUR sudah di atas 100 triliun," katanya.

Berikutnya, kata SYL, setelah menggunakan KUR, para peserta pelatihan  harus diberi fokus dan target. Apalagi pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarananya seperti teknologi mekanisasi dan bibit unggul.

"Di dalam pelatihan itu harus ada fokus, dan di sana harus ada target. Pengolahan tanah itu harus ada persiapan bibit ada persemaian ada penanaman. Jadi anak anak kita itu tidak berhenti sampai pelatihan tapi harus sampai berhasil," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelatihan ini melibatkan 105 peserta yang terdiri dari berbagai lapisan. Namun, jika ditotal dengan pelatihan di seluruh Indonesia jumlahnya mencapai 21.533 peserta dengan metode offline di masing-masing UPT.

"Tujuan dari traning ini adalah untuk dalam menguatkan implementasi program utama Kementerian Pertanian yaitu digitalisasi pertanian khususnya presisi farming dan mampu mendongkrak perbaikan kualitas produk pertanian kita serta menjamin kontinuitas pertanian melalui inovasi teknologi yang relatif murah dan sederhana," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement