Ahad 12 Feb 2023 06:42 WIB

Bukan Hanya Soyuz, Mikrometeoroid Juga Aktif Menyerang Teleskop Webb NASA

Pasir antariksa itu sempat melukai Webb pada satu dari 20 kali serangannya.

Rep: Ilham Tirta/ Red: Partner
.James Webb
.James Webb

Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA. Gambar: NASA
Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Mikrometeoroid menjadi momok baru di luar angkasa jauh. Butiran pasir antariksa itu seperti peluru yang menghujam dengan kecepatan kilat. Ia bahkan mampu melukai tanpa disadari, seperti halnya yang dialami pesawat antariksa Soyuz M-22 milik Roscosmos Rusia.

Tidak disangka, mikrometeoroid juga telah melukai Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA yang bertahta di titik orbit antara matahari dan bumi. Meskipun super teleskop itu sedang memburu sisi dalam galaksi luas dan jauh, bahkan akan mengintip titik awal Big Bang, Webb kini harus membagi waktu untuk sesekali memperhatikan pasir kecil yang nakal itu.

Bagi astronom, mikrometeoroid adalah misteri kecil yang menembus tata surya dengan kecepatan kilat. Mereka terlalu kecil untuk diamati secara langsung di luar angkasa, tetapi juga tidak boleh diabaikan. Mikrometeoroid bisa cukup banyak merepotkan, seperti yang dialami Soyuz dan Webb. Baca: Apa Itu Mikrometeoroid? Penyerang Pesawat Soyuz Roscosmos Rusia

Sejak peluncurannya pada 25 Desember 2021, Teleskop Webb telah diserang lebih dari 20 kali oleh mikrometeoroid. Para ilmuwan bisa merasa lega, karena hanya satu serangan yang berbekas, melukai sang observatorium. Nasib berbeda yang dialami Soyuz yang bocor dan karam di luar angkasa. Mau tidak mau, misi Webb harus disesuaikan agar mengurangi frekuensi serangan mikrometeoroid.

"Meski tidak sengaja, tentu saja kami sedih untuk Webb ketika cermin mereka terkena meteoroid," kata Margaret Campbell-Brown, fisikawan meteor di University of Western Ontario di Kanada kepada Space.com, belum lama ini.

Tim Webb di darat sempat khawatir mereka telah meremehkan ancaman dari partikel kecil tersebut pada Mei 2022. Saat itu, para ilmuwan melihat mikrometeoroid yang relatif besar mengenai cermin emas besar observatorium, bahkan sebelum pengamatan sains resmi dimulai. Tetapi pada saat observatorium menandai ulang tahun pertama peluncurannya pada 2022, kepercayaan diri tim telah kembali.

Manajer elemen teleskop optik untuk Webb di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, Lee Feinberg mengatakan, dampak tabrakan mikrometeoroid masih bisa dimaklumi. "Pada titik ini, itu benar-benar hal yang sangat kecil," kata dia. Namun, Webb menargetkan dua dekade operasi di titik yang jauh dari Bumi tersebut.

Karena itu, tim Webb telah memutuskan bermain aman, mengadaptasi strategi pengamatan untuk membatasi jumlah tabrakan yang rentan terhadap dampak paling energik. "Kami ingin foto-foto Carina Nebula terlihat seindah 20 tahun dari sekarang," kata Feinberg. Dan itu berarti mereka harus memahami mikrometeoroid.

James Webb bukanlah teleskop biasa...


Observatorium yang tidak biasa

Teleskop Antariksa James Webb NASA berada dalam situasi yang unik. Observatorium senilai 10 miliar dolar AS itu bertengger di tempat yang disebut sebagai titik Lagrange Bumi-matahari 2 (L2), berjarak sekitar 1 juta mil atau 1,5 juta kilometer dari Bumi ke arah yang berlawanan dengan matahari.

L2 adalah salah satu kantong tata surya tempat tarikan gravitasi seimbang, menjadikannya pos terdepan yang relatif berbahan bakar murah. Titik itu juga sempurna untuk teleskop optik inframerah berdaya tinggi yang membutuhkan perlindungan dari matahari.

Hingga saat ini, para ilmuwan baru mengirim beberapa pesawat ruang angkasa ke L2, dan tidak satu pun dari mereka yang memiliki kerentanan seperti James Webb. Itu karena cermin besar teleskop terbuka ke luar angkasa dengan kehalusan yang membantu para ilmuwan memahami data mereka. Hal itu berbeda dengan desain Hubble Space Telescope. Hubble dilapisi tabung yang menyerap benturan tanpa bekas luka yang terlihat.

"(dengan cermin Webb) Kami benar-benar dapat memantau hal-hal ini pada tingkat detail yang belum pernah dilakukan siapa pun sebelumnya," kata Feinberg. Sumber: Space.com

Baca juga:

Apa Itu Mikrometeoroid? Penyerang Pesawat Soyuz Roscosmos Rusia

Tak Tahan dengan AS, Roscosmos Rusia Ancam Tinggalkan NASA di ISS

Roscosmos Rusia: Kami Menghargai NASA, Tapi tidak dengan Amerika

Prototipe Pemukiman Tiup di Bulan Dapat Menampung 32 Astronot

Astronot NASA Bisa Berhibernasi Saat Menuju Planet Mars

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement