REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pejabat pemerintah Pakistan mengatakan pembicaraan antara Dana Moneter Internasional (IMF) dan Pakistan akan kembali digelar. Kedua belah pihak mencoba mencapai kesepakatan untuk membuka pendanaan yang penting untuk menjaga negara yang kekurangan anggaran itu bertahan.
Kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan pekan lalu dan delegasi IMF yang datang ke Islamabad pulang setelah 10 hari. Tapi IMF mengatakan negosiasi akan dilanjutkan. Pakistan sangat membutuhkan dana di tengah krisis ekonomi.
"Durasi (pembicaraan) tidak bisa dikonfirmasi tapi kami berniat untuk menyelesaikan ini secepatnya," kata Menteri Keuangan Pakistan Hamed Yaqoob Sheikh, Senin (13/2/2023).
Inti dari pembicaraan itu seputar kesepakatan mengenai agenda reformasi yang perlu dilakukan agar program bantuan sejak 2019 senilai 6,5 miliar dolar AS dapat diberikan. Pakistan akan mendapatkan sekitar 1,1 miliar dolar AS bila peninjauan kesembilan program itu disepakati.
Cadangan devisa Pakistan yang simpan bank sentra turun menjadi 2,9 miliar dolar AS. Tidak cukup untuk memenuhi impor selama tiga pekan. Kembalinya program IMF juga akan membuka pendanaan lain untuk Pakistan. Bila kesepakatan tercapai, masih perlu persetujuan dewan IMF sebelum dana dapat disalurkan.