Selasa 14 Feb 2023 09:23 WIB

Banyak yang Protes, Elon Musk Tunda Akses API Twitter Berbayar

Twitter mengatakan akan menunda perubahan beberapa hari lagi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Twitter berencana mulai meminta 100 dolar AS atau Rp 1,5 juta per bulan tingkat dasar untuk mengakses antarmuka pemrograman aplikasi (API) Twitter.
Foto: Unsplash
Twitter berencana mulai meminta 100 dolar AS atau Rp 1,5 juta per bulan tingkat dasar untuk mengakses antarmuka pemrograman aplikasi (API) Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bos Twitter Elon Musk tampaknya belum selesai membebankan biaya kepada pengguna yang mengandalkan platform tersebut. Twitter berencana mulai meminta 100 dolar AS atau Rp 1,5 juta per bulan tingkat dasar untuk mengakses antarmuka pemrograman aplikasi (API) Twitter.

Ini digunakan pengembang dan peneliti untuk menganalisis tweet publik. Perusahaan dijadwalkan untuk melakukan perubahan pada 13 Februari, tetapi Twitter mengatakan pada Senin akan menunda perubahan beberapa hari lagi.

Baca Juga

“Ada antusiasme yang sangat besar untuk perubahan yang akan datang dengan Twitter API. Kami menunda peluncuran platform API baru beberapa hari lagi,” kata @TwitterDev.

Awalnya, Twitter mengatakan akan mengakhiri versi gratis API-nya pada 9 Februari. Namun, langkah tersebut menuai kritik luas.

Salah satu yang protes adalah seorang peneliti yang telah menggunakan API Twitter untuk mempelajari sentimen tentang Covid-19 dan kesehatan mental. Pengembang telah membuat akun otomatis yang dikenal sebagai bot untuk secara teratur mencuit lirik lagu, foto kucing, dan pembaruan cuaca.

Dikutip CNET, Selasa (14/2/2023), pekan lalu, Twitter menyebut akan memperkenalkan opsi baru, yaitu akses gratis terbatas pada pembuatan Tweet hingga 1.500 tweet per bulan untuk pengguna yang diautentikasi, termasuk "Login with Twitter."

Perubahan itu dapat memengaruhi bot Twitter. Sebuah akun Twitter dengan lebih dari 579.400 pengikut yang mencuit foto setiap jam menulis dalam sebuah utas pekan lalu. Dia mengatakan, kemungkinan harus beradaptasi dengan perubahan ini. "Tergantung bagaimana penanganannya, bot mungkin berhenti berfungsi untuk beberapa waktu," kata @PossumEveryHour dalam cuitannya.

Perubahan itu juga merupakan contoh lain bagaimana Twitter berusaha menghasilkan lebih banyak uang di luar iklan. Pada 10 Februari, Twitter juga meluncurkan kemampuan untuk mencuit 4.000 karakter daripada 280 karakter biasa untuk pelanggan Twitter Blue AS. Perusahaan membuat pengumuman ini pada hari yang sama ketika pengguna Twitter kesulitan mengirim cuitan dan pesan langsung di situs.

Sebelumnya, Musk mengatakan alasan Twitter memberlakukan perubahan agar API gratis perusahaan tidak disalahgunakan oleh penipu bot dan manipulator opini. “Ini adalah babak baru bagi API Twitter untuk meningkatkan kualitas, mengurangi spam, dan mengaktifkan ekosistem yang berkembang," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement