REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI akan segera bergulir pada 16 Februari 2023 nanti. Salah satu agenda utama dalam KLB tersebut adalah pemilihan kepengurusan PSSI yang baru untuk periode 2023-2027. Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Bali, Ketut Suardana mengingatkan agar para kandidat lebih mengedepankan kebersamaan.
"Siapa pun yang nanti terpilih sebagai ketum pssi ke depannya supaya mengedepankan kebersamaan karena sepak bola itu kan keluarga besar," kata Ketut saat dihubungi republika.co.id, Selasa (14/2/2023).
Terdapat lima kandidat yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum, mereka adalah AA La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Erick Thohir dan Fary Djemy Francis. Sementara 16 orang mencalonkan diri sebagai wakil Ketua Umum yang di antaranya ada nama-nama yang cukup familiar seperti Zainudin Amali, Yunus Nusi dan Ratu Tisha Destria.
Adapun 55 orang akan memperebutkan 15 kursi anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Ketut menegaskan kepada semua orang yang berani mencalonkan diri sebagai pengurus PSSI harus mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk membangun sepak bola Indonesia. Menurutnya, semua pihak harus menjaga profesionalisme mereka ketika menjabat nanti.
"Mereka harus punya profesionalisme dan kecakapan-kecakapan untuk membawa misi kita, misi komunitas sepak bola Indonesia untuk meraih prestasi di level Asean, Asia dan juga harapan besar kita ke level Internasional," katanya. "Itu menjadi pesan bagi para calon Ketua Umum, Wakil Ketua dan Exco untuk melakukan kegiatan yang secara fundamental untuk meraih kesuksesan itu," kata Ketut.
Ketut mengakui semua visi misi yang dipaparkan oleh para kandidat tersebut adalah visi misi yang baik untuk sepak bola Indonesia. Namun, menegenai siapa yang akan dipilih nanti, Ketut mengatakan pihaknya tidak mau mengumumkannya secara terbuka ke publik. Ia mengaku sudah menerima calon yang meminta dukungannya pada KLB nanti.
"Sebetulnya ada, cuma kita tidak mau terbuka, karena kita satu keluarga besar. Siapa pun yg kalah atau menang saya yakin tidak mungkin lari dari sepak bola, karena itu dunia mereka, mungkin dari luar juga mereka akan membangun sepak bola, karena kan banyak cara," ujarnya.