REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjajal Jembatan Kaca Seruni Point, yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Spot wisata tersebut diyakininya bakal menjadi primadona baru destinasi wisata di kawasan Bromo. Jembatan Kaca Seruni Point memiliki panjang 120 meter dan lebar 1,8 meter, dengan ketinggian 80-100 meter. Dari sana, pengunjung dapat menikmati keindahan alam Gunung Bromo.
Khofifah mengaku bangga atas rampungnya pengerjaan ojek wisata Jembatan Kaca Seruni Poin, yang merupakan karya anak bangsa. Meskipun untuk saat ini, jembatan kaca belum bisa dinikmati wisatawan, lantaran masih menunggu proses finishing, tepatnya pada kaki pondasi di kedua ujung jembatan.
"Jembatan kaca ini merupakan karya putra putri anak bangsa yang dikomandani oleh Kementrian PUPR yang bisa tetap mempertahankan keindahan Gunung Bromo sekaligus tetap bisa mempertahankan daya dukung alam dan daya dukung lingkungan," kata Khofifah, Kamis (16/2/2023).
Khofifah berharap, Jembatan Kaca Seruni Poin di TNBTS ini akan memberikan referensi sekaligus replikasi adanya jembatan kaca baru di banyak titik di Jatim. Jembatan serupa menurutnya juga bisa dibangun di kawasan Tumpak Sewu yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang, dengan air terjun yang sangat eksotik.
Khofifah pun meyakini, jembatan kaca tersebut akan menghafirkan daya tarik bagi wisatawan agar lebih lama tinggal dan berwisata di TNBTS. "Kami berharap minimalnya masyarakat bisa menginap dua malam ketika berwisata di Bromo. Selain sunrise, wisatawan juga bisa menikmati jembatan kaca di seruni poin," ujarnya.
Khofifah menjelaskan, Jembatan Kaca Seruni Point kuat menampung 100 orang sekaligus. Jembatan ini menghubungkan antara Kawasan wisata Seruni Point dengan shuttle area pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru. Struktur jembatan dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy agar lebih tahan terhadap karat.
Sesepuh Masyarakat Tengger, Kabupaten Probolinggo, Supoyo meyakini, keberadaan Jembatan Kaca Seruni Point akan memberikan dampak secara ekonomi dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Ia memprediksi, ketika jembatan beroperasi, akan ada sekitar 2.000 wisatawan memadati Bromo, khususnya akses menuju seruni point.
"Kita hitung saja, kalau ada 400 jip yang naik ke seruni point dikalikan 5 orang wisatawan ada sekitar 2.000 wisatawan yang berkunjung. Belum ditambah wisatawan yang datang menggunakan kuda, ojek. Dampak ekonomi dan kesejahteraannya saya optimis akan meningkat," kata dia.