Jumat 17 Feb 2023 16:31 WIB

Nilai Tukar Dolar AS Naik Ditopang Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga

Rilis data terbaru memberi dolar AS penguatan, memukul sterling, euro, dan yen.

Red: Friska Yolandha
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (29/9/2022). Nilai tukar dolar AS melonjak mencapai level tertinggi enam minggu terhadap sekeranjang mata uang di sesi Asia pada Jumat (17/2/2023) sore
Foto:

Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga telah melonjak didukung perkiraan kembali suku bunga hawkish lebih lanjut, dengan imbal hasil dua tahun terakhir di 4,6762 persen.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik ke puncak 3,9010 persen pada Jumat, tertinggi sejak 30 Desember.Pasar sekarang memperkirakan suku bunga mencapai puncaknya di atas 5,25 persen pada Juli.

Pejabat Fed juga memberi isyarat bahwa bank sentral AS harus menaikkan suku bunga, dengan dua pembuat kebijakan mengatakan pada Kamis (16/2/2023) bahwa Fed kemungkinan harus menaikkan suku bunga lebih dari kenaikan 25 basis poin awal bulan ini.

Terhadap yen Jepang, dolar melonjak lebih dari 0,6 persen ke tertinggi lebih dari satu bulan di 134,815, dan mengincar kenaikan mingguan sekitar 2,5 persen, minggu terbaik sejak Agustus lalu.

Pemerintah Jepang memilih akademisi Kazuo Ueda sebagai kepala bank sentral baru dengan harapan dia dapat membantu menjaga inflasi sesuai target serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan upah, kata menteri keuangan Shunichi Suzuki pada Jumat.

 

"Diharapkan bahwa tugas paling penting dari calon Gubernur Ueda adalah memandu BoJ keluar dari kebijakan ultra-akomodatif (pelonggaran kuantitatif dan kualitatif)," kata Jane Foley, kepala strategi valas di Rabobank.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement