In Picture: Mengubah Limbah Rumah Tangga Menjadi Uang Lewat Bank Sampah
Setiap pengumpulan sampah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta..
Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Edwin Dwi Putranto
Pengurus bank sampah memilah setoran bulanan dari nasabah di Bank Sampah Suryo Resik, Suryodiningratan, Yogyakarta, Ahad (19/2/2023). Sejak 2013 warga RW 13 Kelurahan Suryodiningratan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR). Setiap sebulan sekali nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Warga membawa sampah untuk setoran bulanan di Bank Sampah Suryo Resik, Suryodiningratan, Yogyakarta, Ahad (19/2/2023). Sejak 2013 warga RW 13 Kelurahan Suryodiningratan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR). Setiap sebulan sekali nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengurus bank sampah menerima setoran bulanan dari nasabah di Bank Sampah Suryo Resik, Suryodiningratan, Yogyakarta, Ahad (19/2/2023). Sejak 2013 warga RW 13 Kelurahan Suryodiningratan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR). Setiap sebulan sekali nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengurus bank sampah mencatat setoran bulanan dari nasabah di Bank Sampah Suryo Resik, Suryodiningratan, Yogyakarta, Ahad (19/2/2023). Sejak 2013 warga RW 13 Kelurahan Suryodiningratan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR). Setiap sebulan sekali nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengurus bank sampah menerima setoran bulanan dari nasabah di Bank Sampah Suryo Resik, Suryodiningratan, Yogyakarta, Ahad (19/2/2023). Sejak 2013 warga RW 13 Kelurahan Suryodiningratan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR). Setiap sebulan sekali nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengurus bank sampah memilah setoran bulanan dari nasabah di Bank Sampah Suryo Resik, Suryodiningratan, Yogyakarta, Ahad (19/2/2023). Sejak 2013 warga RW 13 Kelurahan Suryodiningratan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR). Setiap sebulan sekali nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengurus bank sampah menerima setoran bulanan dari nasabah di Bank Sampah Suryo Resik, Suryodiningratan, Yogyakarta, Ahad (19/2/2023). Sejak 2013 warga RW 13 Kelurahan Suryodiningratan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR). Setiap sebulan sekali nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Catatan rekening setoran nasabah di Bank Sampah Suryo Resik, Suryodiningratan, Yogyakarta, Ahad (19/2/2023). Sejak 2013 warga RW 13 Kelurahan Suryodiningratan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR). Setiap sebulan sekali nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pengurus bank sampah memilah setoran bulanan dari nasabah di Bank Sampah Suryo Resik, Suryodiningratan, Yogyakarta, Ahad (19/2/2023). Sejak 2013 warga RW 13 Kelurahan Suryodiningratan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR). Setiap sebulan sekali nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Beberapa sampah yang dibawa nasabah untuk setoran bulanan di Bank Sampah Suryo Resik, Suryodiningratan, Yogyakarta, Ahad (19/2/2023). Sejak 2013 warga RW 13 Kelurahan Suryodiningratan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR). Setiap sebulan sekali nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Warga RW 13 di Kelurahan Suryodiningratan, Yogyakarta, melakukan pengelolaan limbah sampah rumah tangga secara mandiri melalui Bank Sampah Suryo Resik (BSSR), Ahad (19/2/2023).
Kegiatan ini sudah dilakukan warga sejak tahun 2013. Setiap sebulan sekali, nasabah menyetor sampah dan dicatat oleh pengurus. Saat ini, BSSR memiliki hampir 180 nasabah. Setiap pengumpulan sampah oleh nasabah bisa menghasilkan uang antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan.
sumber : Republika
Advertisement