REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan aplikasi digital, Saga Sehat, membantu memantau pertumbuhan seputar kesehatan anak dan balita. Untuk membantu target penurunan angka stunting di Indonesia, Saga Sehat mendorong transformasi digital Posyandu melalui antropometri dan aplikasi.
Inovasi teknologi ini diimplementasikan melalui kelengkapan alat antropometri seperti Bluetooth Smart Scale, Alat Ukur Tinggi Badan, Blutooth Baby Scale, Alat Ukur Pita Lila, dan Infantometer. Melalui inovasi Saga Sehat, kader Posyandu juga dapat membuat laporan Kartu Menuju Sehat (KMS) digital dengan data yang tersimpan di smartphone. Ini akan sangat membantu orang tua balita, jika kartu pencatatan hilang atau lupa terbawa ketika kunjungan.
Begitupun dengan pelaporan, aplikasi Saga Sehat menyediakan fitur ekspor excel yang formatnya sudah disesuaikan dengan aplikasi ePPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sehingga proses pelaporan hanya membutuhkan waktu hitungan detik. Aplikasi ini juga mampu memantau pertumbuhan dan melakukan pencatatan informasi seputar kesehatan anak bayi dan balita secara mudah, sistematis, terstruktur, praktis, dan cepat melalui teknologi bluetooth.
“Pada prosesnya, alat antropometri dan pengembangan aplikasi Saga Sehat turut melibatkan kader Posyandu, sehingga memudahkan kami menggali masalah dan memberikan solusi teknologi yang paling efektif untuk menekan angka stunting. Selama ini, Posyandu melakukan segala prosesnya secara manual, mulai dari alat timbangan hingga pencatatan dan pelaporan gizi. Fakta yang kami temukan adalah proses penimbangan dan pencatatan yang manual tidak mencapai akurasi yang diharapkan dan perolehan hasil dari pelaporan gizi memerlukan waktu yang tidak sebentar, bisa mencapai satu bulan bahkan lebih,” jelas Juru Bicara Saga Sehat, Dimas Harya, dalam siaran persnya, Ahad (19/2/2023).
Dalam salah satu kegiatan penyuluhan antropometri yang dilakukan Saga Sehat di Posyandu RW 8 Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Saga Sehat mendapat tanggapan positif. Pihak Posyandu berpendapat inovasi ini membantu proses waktu kegiatan Posyandu menjadi lebih optimal dengan hasil yang cepat dan akurasi yang tinggi.
“Saat ini, stunting sudah menjadi prioritas nasional oleh pemerintah, di mana perkembangan stunting harus diminimalisir terlebih di ibu kota. Maka, ketika ditemukan kasus stunting di Puskesmas dan Posyandu harus segera ditindaklanjuti. Produk antropometri dari Saga Sehat sangat membantu kegiatan Posyandu di lingkungan kami dalam hal waktu dan akurasi. Dalam hal ini memang sudah saatnya kita memasuki era digitalisasi yang terkoneksi langsung dengan handphone pintar, termasuk dalam pencegahan stunting ini,” ujar Kepala Puskesmas Halim PK II, dr. Benny A.