REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor memberikan penghargaan kepada 15 ulama di provinsinya pada peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, sekaligus Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama 1344--1444 Hijriah di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu.
Para ulama sepuh yang diberikan penghargaan atas dedikasi dan pengabdian dalam menyebarkan ajaran Aswaja dan pengembangan Nahdlatul Ulama di Kalimantan Selatan tersebut, di antaranya almarhum KH Idham Chalid, KH M Husin Mughni, dan KH Husin Qadri.
Gubernur Kalsel didampingi Pimpinan Ponpes Madrasah Darussalam Tahfiz dan Ilmu Al-Qur'an Martapura KH Wildan Salman dan Kapolda Kalsel Brigjen Andi Rian menyerahkan penghargaan kepada ahli waris para ulama sepuh di Kalsel tersebut.
Dalam acara akbar yang dihadiri ribuan santri, Banser hingga organisasi Islam lainnya tersebut, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaikan, satu abad NU bukan waktu yang sebentar, hingga harus dimuliakan Nahdlatul Ulama ini. "Bak panah yang ditembakkan, tidak kembali lagi," ujarnya.
Menurut dia, acara peringatan ini sebagai bentuk menghargai para pendiri dan penggagas Nahdlatul Ulama di negeri ini, termasuk para ulama di provinsi ini yang sudah berjuang untuk tegaknya ajaran ahlussunah wal jamaah hingga kini. "Jas merah, jangan lupakan sejarah," kata gubernur yang lebih akrab disapa Paman Birin tersebut.
Ia berharap, acara peringatan ini menjadi pelajaran betapa sejarah berdirinya NU ini mewarnai berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Karena kemerdekaan negeri ini dari penjajah, tidak lepas dari peran ustadz dan ulama NU," ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Pengkaderan Aswaja Senter Pesantren Tebuireng Ustadz Syukron Makmun menyampaikan, Kalsel masuk daerah yang besar warga Nahdlatul Ulama, bahkan di provinsi ini melahirkan banyak ulama besar.
Ia menyampaikan, dengan banyaknya warga Nahdliyin di provinsi ini, pengetahuan tentang NU dan Aswaja harus terus dikuatkan. Apalagi, di provinsi ini banyak pesantren yang merupakan aliran NU."Karena berdirinya NU tidak terlepas dari pesantren, ulama-ulama dari pesantren," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Kalsel juga mendapat kehormatan dipakaikan jaket Banser NU.Selain itu, Pimpinan Ponpes Madrasah Darussalam Tahfiz dan Ilmu Alquran Martapura KH Wildan Salman membacakan perjalanan masuknya organisasi NU ke Kalsel, yang diikuti para ulama besar di provinsi ini.