Senin 20 Feb 2023 09:59 WIB

Menteri Malaysia Sesalkan Pembuangan Alquran di Selokan

Sebanyak tiga belas mushaf Alquran telah ditemukan di sebuah selokan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Malaysia Sesalkan Pembuangan Alquran di Selokan. Foto: Alquran (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Menteri Malaysia Sesalkan Pembuangan Alquran di Selokan. Foto: Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR — Menteri Urusan Agama Malaysia, Mohd Na'im Mokhtar menyesalkan adanya penemuan Alquran yang dibuang di sekolan. Ia mengatakan pihaknya bersama kepolisian sedang menyelidiki insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa akan mengambil tindakan sesuaia undang-undang pada pihak manapun yang sengaja melakukan pembuangan Alquran ke selokan.

"Departemen urusan agama menghargai dan memuji kepedulian yang tinggi dari pihak berwenang, serta anggota komite manajemen masjid setempat serta masyarakat yang telah bekerja sama menangani masalah ini," kata Mohd Na'im Mokhtar seperti dilansir Bernama pada Senin (10/2/2023).

Baca Juga

Mohd Na'im berpesan untuk selalu menghormati dan menjaga kesucian Alquran setiap saat. Mohd Na'im mengatakan ada aturan khusus (sesuai syariat Islam) bagi seseorang yang hendak mebuang Alquran yang sudah rusak atau terpakai, di mana masyarakat dapat meminta rujukan kepada otoritas atau tokoh Islam setempat.

Sebanyak tiga belas mushaf Alquran telah ditemukan di sebuah selokan yang berada di Taman Sri Murni, Jinjang pada Sabtu (18/2/2023) Alquran itu diduga telah dibuang oleh seseorang. Video penemuan tiga belas alquran itu kemudian menjadi viral.

Kepala Kepolisian Sentul Asisten Komisaris Beh Eng Lai mengatakan polisi menerima pengaduan dari seorang wanita berusia 52 tahun tentang penemuan belasan Alquran di selokan  pada Sabtu (18/2/2023)  pukul 11.32 waktu setempat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement