Jumat 26 Sep 2025 13:09 WIB

6 Perkataan Umar bin Abdul Aziz yang Mengandung Pesan Zuhud

Zuhud Umar bin Abdul Aziz menjadi jalan memperbaiki kualitas hidup.

Ilustrasi Umar bin Abdul Aziz sebagai penguasa yang mengamalkan zuhud.
Foto: Artwallpaper.eu/ca
Ilustrasi Umar bin Abdul Aziz sebagai penguasa yang mengamalkan zuhud.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah dari Bani Umayyah, dikenal karena kezuhudannya yang luar biasa. Meskipun menjabat sebagai pemimpin tertinggi negara, ia tetap hidup sederhana dan menjauhkan diri dari kemewahan duniawi.

Penguasa yang lebih memilih kesederhanaan ini bahkan menjual semua barang-barang mewah di istana dan menyumbangkan hasilnya untuk kas negara, serta mencabut fasilitas-fasilitas mewah dari seluruh aparatur pemerintah.

Baca Juga

Ia juga dikenal karena ketegasannya terhadap pejabat-pejabat yang korup, dan tidak segan-segan memecat mereka yang melakukan penyalahgunaan kekuasaan.

Kezuhudan Umar juga tercermin dalam kesehariannya. Ia enggan menggunakan lilin yang terang yang dibiayai oleh negara untuk keperluan pribadi, dan lebih memilih menggunakan lilin kecil yang redup milik pribadi ketika membahas urusan keluarga.

Sikap zuhud ini mendapat apresiasi dari para ulama, seperti Makhul asy-Syami dan Malik bin Dinar, yang menyatakan bahwa Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang paling zuhud dan takut kepada Allah.

Dengan demikian, Umar bin Abdul Aziz menjadi contoh teladan bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupan yang sederhana dan menjauhkan diri dari kemewahan duniawi.

Laku zuhud demikian merupakan refleksi dua ayat Surah Al A'la berikut ini

بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا

bal tu`ṡirụnal-ḥayātad-dun-yā

16. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.

وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ

wal-ākhiratu khairuw wa abqā

17. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.

Berikut ini adalah ungkapan menarik Umar bin Abdul Aziz untuk menjadi renungan bersama.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement