REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pitriah orang tua Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) memastikan anaknya sehat dan lincah, meski memiliki berat badan berlebih. Dia mengaku, dari data observasi Puskesmas Setiamulya, Kabupaten Bekasi, bayi Kenzo memiliki berat badan 26,9 kilogram (kg).
"Anaknya ceria dan aktif," kata Pitriah saat berbincang dengan Republika.co.id di Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa(21/2/2023).
Pitriah menuturkan, ketika dilahirkan, berat badan putranya sebenarnya tergolong normal, seperti bayi pada umumnya. Namun, perubahan drastis terjadi setelah Kenzi menginjak usia enam bulan. Dia mendapati, anak kesayangannya tiba-tiba badannya cepat mekar. "Pada saat enam bulan," katanya.
Meski begitu, menurut Pitriah, sehari-hari anaknya terlihat ceria dan tidak menunjukkan kegelisahan dengan berat badannya yang berlebih. Selama ini, sambung dia, Kenzi tidak pernah rewel sebagai tanda ada yang tidak beres dengan badan besarnya. "Tidak ada rewel sih," katanya.
Meski anaknya menununjukan kecerian, Pitriah tidak memungkiri, memiliki rasa khawatir dengan obesitas yang menimpa Kenzi. Hanya saja, kekhawatiran itu hilang karena Kenzi tidak pernah mengalami sakit-sakitan. "Enggak sering sakit," katanya.
Pitriah mengatakan, setelah Kenzi dirujuk di Rumah Sakit (RS) Ananda Babelan, Kabupaten Bekasi, dokter hanya berpesan agar ia bisa menjaga pola makan anaknya. Menurut dia, dokter tidak menemukan penyakit di tubuh Kenzi. "Rekomendasinya agar dijaga pola makannya. Tidak menyampaikan penyakit," katanya.
Meski begitu, menurut dia, dokter di RS Ananda Babelan tetap memberikan rujukan ke RS Hermina Bekasi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pitriah mengaku, bakal didampingi petugas Puskesmas Setiamulya mendatangi RS Hermina Bekasi pada Jumat (24/2/2023).
Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut pemicu obesitas anaknya. "Rencananya, hari Jumat pagi, dijemput dari rumah oleh tim kesehatan Puskesmas Setiamulya," katanya.