Rabu 22 Feb 2023 17:25 WIB

Jangan Biarkan Anak Anda Obesitas, Lakukan 4 Hal Ini Sesegera Mungkin

Dokter membagikan tips untuk mencegah anak dari obesitas.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Bayi sedang menimbang berat badan. Dokter meminta orang tua melakukan empat hal ini untuk mencegah obesitas pada anak. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Bayi sedang menimbang berat badan. Dokter meminta orang tua melakukan empat hal ini untuk mencegah obesitas pada anak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang bayi berusia 16 bulan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memiliki kondisi berat badan tidak wajar dan obesitas. Anak bernama Muhammad Kenzi Alfaro asal itu mempunyai berat 27 kilogram.

Obesitas pada masa kanak-kanak dinilai merupakan masalah yang membutuhkan intervensi sesegera mungkin. Untuk membantu menjaga kesehatan anak-anak, sangat penting menerapkan pola makan bergizi dan kebiasaan gaya hidup sehat.

Baca Juga

Dokter anak dari Holy Cross Hospital-Silver Spring, AS, dr Paul S Porras, mengatakan anak-anak obesitas menunjukkan bukti penyakit jantung yang signifikan dimulai pada usia delapan tahun. “Selain studi dan penelitian, saya telah melihat secara langsung dalam praktik pediatrik saya perbedaan diet dan modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan untuk anak-anak yang khawatir akan kelebihan berat badan,” kata dia melalui Kevinmd.com, dikutip Rabu (22/2/2023).

Dr Paul berbagi beberapa tips utama untuk para orang tua agar anaknya belajar makan dengan baik:

1. Ajari anak nilai gizi yang baik

Orang tua, wali, dan guru dapat mengajak anak-anak untuk memahami bahwa makanan adalah bekal kesehatan dan kebugaran dibandingkan kenyamanan, teman, musuh, atau penghilang kebosanan.

2. Sediakan makanan sehat untuk ngemil

Misalnya bagel gandum utuh dan selai kacang, granola dengan stroberi dan yogurt non-susu, atau smoothie buah segar dan beku. Batasi jumlah dan ketersediaan makanan olahan dan minuman manis.

3. Bantu anak-anak belajar mendengarkan isyarat lapar dan kenyang alami

Bantu anak belajar memperhatikan sinyal internal alami agar tidak makan berlebihan. Jika anak tidak mau menghabiskan makanannya sekarang, sisa makanannya bisa dibungkus dan disimpan untuk nanti.

4. Libatkan anak-anak dalam proses persiapan makanan

Berkebun, memetik buah atau hasil bumi lainnya di pertanian, berbelanja bahan makanan, atau mengunjungi pasar petani setempat dapat memicu minat pada makanan sehat. Ajak juga anak untuk berpartisipasi dalam perencanaan menu serta memasak.

Anak-anak terus tumbuh dan berkembang hingga usia awal 20-an sehingga mereka tidak dapat kekurangan nutrisi. Untuk alasan ini, dr Paul biasanya tidak membatasi asupan kalori pasien. Namun, perlu untuk mengganti makanan berkalori kosong seperti camilan olahan dengan pilihan sehat. Itu untuk memastikan anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan semua yang mereka butuhkan.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement