REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Selasa (21/2/2/2023) mendesak sekutu NATO, Yunani dan Turki untuk mendamaikan perdebatan saat kedua negara menuju pemilihan nasional. Desakan penyelesaian ketegangan kedua negara ini dalam upaya untuk meningkatkan persatuan dalam aliansi trans-Atlantik saat invasi Rusia ke Ukraina yang akan terus berlanjut setelah setahun berjalan.
Menlu AS Blinken bertemu dengan para pejabat di Athena setelah singgah di Turki, di mana dia juga mengunjungi daerah-daerah yang paling parah dilanda gempa bumi baru-baru ini. Pejabat Yunani dan Turki mengatakan mereka bersedia untuk mengambil waktu istirahat dari perselisihan lama tentang batas laut di Mediterania timur, mengingat kondisi Turki dilanda gempa bumi yang telah menewaskan sekitar 45.000 orang di Turki dan Suriah.
Blinken berharap jeda itu akan memberikan kesempatan untuk kembali ke diplomasi. “Ini sangat menjadi kepentingan kami dan saya percaya kepentingan Yunani dan Turki untuk menemukan cara menyelesaikan perbedaan yang sudah berlangsung lama,” kata Blinken kepada wartawan di Athena pada Selasa, (21/2/2023).
“Dan untuk melakukannya, butuh dialog melalui diplomasi untuk mencapai kesepakatan damai dan sementara itu untuk tidak mengambil tindakan sepihak atau menggunakan retorika bermuatan apa pun yang hanya akan membuat segalanya menjadi lebih sulit," tambahnya.
Yunani diperkirakan akan mengadakan pemilihan parlemen pada bulan April. Sementara Turki akan mengadakan pemilihan umum pada bulan Juni mendatang.