Rabu 22 Feb 2023 15:30 WIB

Surya Paloh Nilai Perubahan Sistem Proporsional Hadirkan Ancaman Instabilitas

Nasdem tak ingin prestasi dicapai pemerintahan Jokowi dirusak oleh satu dan lain hal.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berjalan bersama dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2). Pertemuan tersebut digelar dalam rangka silaturahmi, membahas isu terkini sekaligus memperkuat semangat kebersamaan Koalisi Perubahan.
Foto: Republika/Prayogi.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berjalan bersama dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2). Pertemuan tersebut digelar dalam rangka silaturahmi, membahas isu terkini sekaligus memperkuat semangat kebersamaan Koalisi Perubahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan bahwa partainya mendukung sistem proporsional terbuka untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024. Ia tak ingin ada perubahan sistem menjadi tertutup di tengah tahapan dan pencoblosan yang kurang dari setahun lagi.

"Kami bisa mengatakan, prediksi kami mudah-mudahan InsyaAllah Demokrat dan Nasdem salah, jika terjadi perubahan sistem proporsional ancaman instabilitas jangan sempat terjadi," ujar Surya Paloh di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2).

Baca Juga

Menurutnya, saat ini pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin tengah berada di masa stabil saat pemulihan ekonomi nasional. Ia tak ingin stabilitas tersebut terganggu akibat perubahan sistem proporsional menjadi tertutup lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Ini modal bagi pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin. Tentu sebagai anggota koalisi pemerintahan, Nasdem berkomitmen untuk menjaga sepenuhnya perjalanan daripada seluruh prestasi yang telah dicapai tidak rusak oleh satu dan lain hal," ujar Surya Paloh.

Ia sendiri bersyukur Presiden Jokowi mendukung sistem proporsional terbuka lewat pandangan yang disampaikan ke MK. Jelasnya, hal tersebut menjadi modal baik ketika delapan partai politik di DPR menyuarakan hal yang serupa.

"Sikap pemerintah jelas bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat, bersama dengan delapan fraksi yang ada di DPR menyatakan kesepakatan untuk lebih memberikan ruang mendukung mempertahankan sistem proporsional terbuka," ujar Surya Paloh.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa salah satu pembahasannya dengan Surya Paloh adalah isu penerapan sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024. Sistem tersebut kemungkinan berlaku jika MK mengabulkan gugatan terhadap sistem proporsional terbuka.

Partai Demokrat dan Partai Nasdem ditegaskannya akan menjadi yang terdepan dalam menolak sistem proporsional tertutup. Sebab, sistem yang terbuka merupakan mekanisme terbaik dan relevan bagi demokrasi Indonesia yang majemuk.

"Kalau kita kembali ke sistem proporsional tertutup artinya kita set back, mundur sekian belas tahun ke belakang, rugilah kita semua karena hak rakyat dirampas," ujar AHY.

Masyarakat tentu ingin memilih anggota legislatif yang terbaik dan menyerap aspirasi di wilayahnya. Bukan malah mencoblos partai politik tertentu, tetapi tak mengetahui siapa yang akan mewakilinya di parlemen berbagai tingkatan.

"Kita ingin memilih yang terbaik daripada wakil rakyat maupun pemimpin kita di negeri ini. Oleh karena itu, jangan sampai ada hak rakyat yang dirampas, sehingga rakyat dipaksa seperti membeli kucing dalam karung," ujar AHY.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement