Kamis 23 Feb 2023 16:28 WIB

Banyak Orang Tua Berikan Obat Pereda Demam Meski tidak Diperlukan

Mengidentifikasi penyebab lebih penting daripada mengobati demam.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Anak demam (ilustrasi). Sebagian orang tua memberikan dosis ekstra obat untuk mencegah demam. Padahal, hal itu tidak diperlukan.
Foto: www.pixabay.com
Anak demam (ilustrasi). Sebagian orang tua memberikan dosis ekstra obat untuk mencegah demam. Padahal, hal itu tidak diperlukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru dari Michigan Medicine di University of Michigan, Amerika Serikat menemukan satu dari tiga orang tua memberikan obat penurun demam kepada anak-anak mereka. Padahal hal itu ketika sebenarnya tidak diperlukan.

Dilansir laman Fox News, Kamis (23/2/2023), menanggapi jajak pendapat, 33 persen orang tua mengatakan mereka akan memberikan obat jika anak mereka demam di bawah 38 derajat Celsius. Setengah dari mereka akan berobat jika anak mereka demam antara 38 derajat Celsius hingga 38,8 derajat Celsius.

Baca Juga

Seperempat dari orang tua bahkan akan menambahkan dosis ekstra untuk mencegah demam, menurut penelitian tersebut. Data dikumpulkan antara Agustus 2022 hingga September 2022 dari 1.376 orang tua anak berusia 12 tahun ke bawah.

"Beberapa orang tua mungkin tidak paham demam," ujar dr Tiffany N Kimbrough, Direktur Medis Children's Hospital of Richmond di Virginia Commonwealth University.

Dokter Kimbrough tidak terlibat dalam penelitian tersebut. Dia mencermati banyak orang tua tak lagi berhadapan dengan penyakit umum pada masa kanak-kanak selama pandemi Covid-19.

"Selama beberapa tahun terakhir, terjadi penurunan penularan penyakit virus dan infeksi telinga yang lebih sedikit," ujar dr Kimbrough.

Kini, orang tua dari anak-anak kecil sepertinya untuk pertama kalinya berhadapan dengan demam dan khawatir kondisi itu akan berbahaya untuk anaknya. Mereka pun cenderung berlebihan dalam merespons kenaikan suhu badan anak yang secara teknis tidak memenuhi batas demam yang sebenarnya.

Alasan lain untuk pengobatan berlebihan adalah tidak banyak obat yang disetujui untuk penyakit rutin anak-anak. "Sering kali, memberikan obat dapat membuat orang tua merasa setidaknya mereka melakukan sesuatu ketika anak mereka sedang tidak enak badan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement