Kamis 23 Feb 2023 17:53 WIB

Bisa Cuan, Intip 6 Trik Berbisnis Kue Lebaran Ala Ina Cookies

Satu trik bisnis adalah terus berinovasi dan menghasilkan menu baru yang kreatif.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pekerja menata pesanan kue kering di salah satu gudang penyimpanan Ina Cookies, Cimenyan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Usaha yang bermula hanya mempekerjakan satu orang karyawan sekitar 30 tahun ini, sekarang sudah memiliki sekitar 1.000 karyawan.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Pekerja menata pesanan kue kering di salah satu gudang penyimpanan Ina Cookies, Cimenyan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Usaha yang bermula hanya mempekerjakan satu orang karyawan sekitar 30 tahun ini, sekarang sudah memiliki sekitar 1.000 karyawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kue kering merupakan salah satu kudapan yang paling dicari menjelang Lebaran. Tak heran bila banyak pelaku usaha mulai mempersiapkan diri untuk menjual kue kering sebelum Ramadhan datang.

Meski menghadapi persaingan yang ketat, Ina Wiyandini mampu mengembangkan usaha kue keringnya yang bernama Ina Cookies. Usaha yang bermula hanya mempekerjakan satu orang karyawan sekitar 30 tahun ini, sekarang sudah memiliki sekitar 1.000 karyawan. "Usaha kami sudah berlangsung selama 30 tahun," jelas Ina dalam sesi webinar Kini Paham Kredit #5 bersama IdScore.

Baca Juga

Di balik kesuksesan Ina Cookies saat ini, ada enam hal yang kerap dilakukan oleh Ina selaku pengusaha kue kering. Berikut ini adalah keenam kiat dari Ina yang dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha lainnya.

1.Inovatif dan Kreatif

Sebagai pengusaha kue kering, Ina mengatakan salah satu hal yang kerap dia lakukan adalah terus berinovasi dan menghasilkan menu baru yang kreatif. Upaya ini penting dilakukan untuk terus memunculkan minat dan ketertarikan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan. "Misalnya bikin kue dari tahu, dari tempe, dari jamur. Sehingga orang tertarik," lanjut Ina.

 

2.Ubah Tantangan Jadi Peluang

Pengusaha juga perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi beragam tantangan tak terduga dan mengubahnya menjadi peluang. Berkaca pada awal pandemi Covid-19 misalnya, banyak pengusaha makanan yang sempat tak bisa membuka toko atau restoran mereka. Tantangan ini sebenarnya bisa diubah menjadi sebuah peluang, seperti merambah penjualan daring. "Ini sebenarnya memberikan peluang untuk meningkatkan penjualan //online//," ujar Ina.

 

3.Pinjaman Modal dan Amanah

Ada kalanya, pengusaha kue kering harus membutuhkan tambahan modal yang besar. Misalnya, untuk membuat ragam kue kering yang akan dijajakan selama momen Ramadhan dan Lebaran. Tambahan modal juga biasanya akan dibutuhkan ketika pengusaha kue kering menerima pesanan dalam jumlah yang besar dari suatu perusahaan.

Salah satu cara untuk mendapatkan tambahan modal adalah dengan mengajukan pinjaman atau kredit ke lembaga keuangan seperti bank. Bila memutuskan untuk mengajukan pinjaman, Ina mengingatkan para pengusaha untuk tetap amanah.

Pengusaha yang berhasil mendapatkan pinjaman harus menggunakan dana itu sepenuhnya untuk keperluan usaha. Jaga diri agar tak tergiur menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.

Selain itu, pengusaha juga harus berkomitmen dan memiliki perencanaan matang untuk melunasi pinjaman. Pastikan pula, uang pinjaman digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan penjualan. "Kita harus punya tekad, kemauan, harus fokus juga, ini utang yang harus kita bayar," jelas Ina.

 

4.Tak Hanya Andalkan Momen Musiman

Memanfaatkan momen Lebaran untuk meningkatkan penjualan kue kering merupakan strategi yang baik. Namun, pengusaha kue kering juga perlu memikirkan cara agar bisa terus eksis di luar momen tersebut.

Hal ini bisa dilakukan dengan menghadirkan ragam varian produk. Selain menghadirkan kue kering untuk Lebaran misalnya, Ina juga memproduksi beragam jenis kue kering yang bisa dinikmati dalam berbagai momen, termasuk dalam keseharian. Ina juga melebarkan usaha ke berbagai jenis makanan kering lain, salah satunya adalah kreasi jengkol keju. "Kita harus memikirkan, apa produk harian (yang bisa diproduksi dan dijual)," lanjut Ina.

 

5. Terapkan RAHMAT

Sebagai seorang pengusaha kue kering, Ina juga memegang RAHMAT sebagai prinsipnya. RAHMAT merupakan singkatan dari //respect//, //action//, //hospitality//, //memorable//, agile//, dan //trustworthy//.

 

//Respect// artinya pengusaha perlu memiliki sikap saling menghormati kepada semua pihak, sedangkan //action// berarti pengusaha perlu memiliki kemampuan untuk cepat bertindak. Selanjutnya, //hospitality// berarti pengusaha harus mengutamakan keramahtamahan dalam menjalankan usahanya.

//Memorable// artinya pengusaha perlu menghadirkan produk yang tak terlupakan dan diingat terus oleh banyak orang. Selain itu, //agile// artinya pengusaha harus bersikap gesit dalam melihat peluang dan merespons perubahan.

"//Trustworthy// artinya terpercaya, kita harus punya usaha yang bisa dipercaya oleh orang," ujar Ina.

 

6.Jangan Lupa Berbagi

Bagi pengusaha Muslim, Ina mengingatkan agar mereka menjalankan usaha dengan niat untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, pengusaha juga sebaiknya tidak lupa untuk tetap beramal dan membantu sesama. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement