REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 104.734 bayi lahir di Swedia pada tahun lalu. Angka ini diungkapkan oleh National Number-cruncher Statistics Sweden.
Penurunannya mencapai 9.529 bayi dibandingkan tahun sebelumnya, atau dengan kata lain angka kelahirannya turun sebesar 8,3 persen. Pada 2021, angka kelahiran sedikit meningkat, tetapi tren keseluruhannya tetap turun.
Jumlah kelahiran menurun di 20 dari 21 wilayah Swedia dan di 215 dari 290 kota dibandingkan dengan 2021. Västmanland di Swedia Tengah adalah satu-satunya kota yang memiliki angka kelahiran positif.
Sebanyak 22 kotamadya dan dua wilayah (Västernorrland dan Norrbotten di Swedia utara) mencatat jumlah kelahiran terendah sepanjang lebih dari lima dekade, sejak pencatatan dimulai. “Sulit untuk mengatakan dengan tepat faktor apa yang menyebabkan penurunan angka kelahiran pada 2022,” kata analis Statistik Swedia, Lena Lundkvist, dilansir laman Local Sweden, Kamis (23/2/2023).
Bisa dikatakan bahwa jumlah anak yang lahir per wanita, menurun di antara kelahiran dari wanita warga negara Swedia dan kelahiran dari wanita warga negara asing. Pola ini juga terjadi di Norwegia dan Denmark.
Meski begitu, total populasi Swedia meningkat pada tahun lalu yakni sebesar 0,7 persen, terutama karena imigrasi dan memang lebih banyak kelahiran daripada kematian. Populasi Swedia mencapai 10.521.556 orang pada pergantian tahun ini. Statistik hanya memasukkan orang-orang dalam daftar penduduk, jadi tidak termasuk pendatang baru yang belum terdaftar, misalnya pengungsi dari Ukraina.