REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data terbaru tentang tingkat "kesuburan" Polandia menemukan angka mencengangkan. Tingkat kelahiran di Polandia telah turun ke level terendah sepanjang 30 tahun.
Dilansir Aleteia, Kamis (23/2/2023), laporan tersebut memaparkan berbagai faktor yang menjelaskan penurunan kelahiran di Polandia, tetapi hanya menawarkan sedikit saran untuk memperbaiki situasi tersebut. Menurut Euronews, angka kelahiran di Polandia telah turun 40 persen sejak 1993, dengan angka resmi sebesar 1,4 anak per wanita usia melahirkan.
Laporan tersebut melukiskan gambaran bangsal bersalin yang kapasitasnya kosong pada lima tahun lalu. Lebih banyak data dari The First News mencatat bahwa dari 2021 hingga 2022, Polandia mencatat 10 ribu kelahiran lebih sedikit. Namun, jumlah kelahiran oleh dari warga negara asing di Polandia justru melonjak karena masuknya pengungsi dari Ukraina.
Jumlah kelahiran dari orang tua yang bukan warga negara Polandia di negara tersebut naik dari sekitar 8.900 menjadi hampir 15 ribu dari 2021 hingga 2022. EuroNews menyebutkan beberapa faktor untuk menjelaskan tingkat kesuburan Polandia yang semakin berkurang, termasuk ketidakpastian ekonomi, kurangnya keamanan pekerjaan, dan perubahan pendapat sosial tentang memiliki anak.
Banyak wanita Polandia memilih untuk tidak memiliki anak demi karier. Laporan tersebut menunjukkan inisiatif pemerintah, seperti program Family 500+ yang memberikan dukungan keuangan untuk keluarga, sebagian besar tidak efektif.
Lebih banyak data dari portal berita di Polandia mencatat bahwa tingkat pernikahan juga turun secara signifikan di Polandia. Dari 2011 hingga 2021, tingkat pernikahan turun 10 persen diperkirakan sekitar 841 ribu. Sedangkan jumlah pernikahan dengan anak, turun hampir 1,2 juta. Pernikahan tanpa anak juga meningkat sebanyak 373 ribu.
Salah satu peningkatan paling signifikan terlihat dalam hubungan informal di mana pasangan yang belum menikah hidup bersama. Ini naik 75 persen sekitar 553 ribu, itu mencerminkan pasangan dengan dan tanpa anak.