REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Nawawi dalam kitab Al Adzkaarun Nawawiyyah mengatakan, disunnahkan menutup doa dengan bacaan, "Alhamdulillahi rabbil alamin". Demikian juga pada permulaannya, disunnahkan membaca hamdallah.
Allah SWT berfirman:
وَاٰخِرُ دَعْوٰىهُمْ اَنِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
"Dan penutup doa mereka ialah, “Al-hamdu lillahi Rabbil ‘alamin” (segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam). (QS: Yunus: 10)
Untuk di awal doa, setelah memuji Allah dengan membaca hamdallah, disunnahkan untuk melanjutkannya dengan membaca shalawat Nabi. Dalam hadits dari Umar bin Khattab yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi disebutkan:
إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لاَ يَصْعَدُ مِنْهُ شَىْءٌ حَتَّى تُصَلِّىَ عَلَى نَبِيِّكَ -صلى الله عليه وسلم-
“Sesungguhnya doa itu diam antara langit dan bumi, tidak naik ke atas hingga engkau bershalawat pada Nabimu shallallahu ‘alaihi wa sallam”
Setelah itu, baru memanjatkan doa yang menjadi hajat kita. Jika di awal doa kita disunnahkan memuji Allah dan membaca shalawat Nabi, maka begitu pula di akhir doa. Kita disunnahkan untuk memuji Allah dan membaca shalawat Nabi.