REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi bola basket tertinggi di Tanah Air, Indonesian Basketball League sudah menginjak usia 20 tahun sejak dimulai pertama pada tahun 2003, atau setelah era Kobatama.
"Pada usia 20 tahun ini, kita semua berkomitmen untuk melakukan dan memberikan yang terbaik untuk masa depan bola basket yang semakin maju dan berkesinambungan. Mulai dari manajemen IBL, klub, dan pemain terus melanjutkan kontribusi dari era sebelumnya dan memastikan masa depan bola basket Indonesia," kata Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah.
"Legacy For The Future" menjadi tema dan semangat IBL di tahun ke-20 ini. Begitupun gelaran IBL All Star 2023 akan menghadirkan konsep spesial dan berbeda dibanding IBL All Star tahun-tahun sebelumnya.
IBL All Star 2023 akan mengguncang Knight Stadium Semarang, 19 Maret mendatang. Sebelumnya, All Star menggunakan format pembagian berdasarkan divisi, yakni Merah dan Putih. Kali ini, tim All star akan dibagi menjaddi 'TEAM LEGACY' dan 'TEAM FUTURE'.
Tim Legacy akan berisikan pemain yang sudah sudah lebih lama bermain dan telah menorehkan prestasi-prestasi baik individu maupun tim. Mereka merupakan pemain yang dinilai juga turut membantu generasi muda saat ini terinspirasi menjadi pemain basket masa depan. Beberapa pemain yang bisa berpotensi menjadi pilihan nama di sini, di antaranya Andakara Prastawa, Arki Wisnu, Kelly Purwanto, Vincent Kosasih, dan Kaleb Ramot Gemilang.
Tim Future akan berisikan pemain yang secara durasi karier belum lebih lama dibandingkan pemain yang berada pada kategori Tim Legacy. Namun, kategori mayoritas muda ini belakangan telah menyajikan kontribusi terbaik mereka kepada liga dan para fans. Batas antara kedua kategori tim ini dari sisi masa karier adalah 5 (lima) tahun. Beberapa pemain yang bisa berpotensi menjadi pilihan nama disini di antaranya Yesaya Saudale, Muhammad Arighi, Rio Disi, Julian Chalias, Yudha Saputra, dan Ikram Dadhil.
Sementara Tim Legacy berisi para pemain senior yang sudah malang melintang lima tahun lebih. Tentunya, mereka telah memberikan catatan prestasi di liga bola basket tertinggi Tanah Air. Ke depan mereka diharapkan akan semakin bersemangat untuk bersaing menjadi yang terbaik. Hal lain, dengan format ini akan memberi kesempatan lebih luas kepada fans untuk memilih pemain-pemain yang menurut mereka layak.
Untuk pemilihan coach, setiap voter diminta memilih masing-masing satu nama dari tim Legacy dan Future, yaitu di setiap kategori akan ada kandidat empat pelatih lokal dan empat pelatih asing. Total delapan nama kandidat di tim Future maupun tim Legacy. “Pelatih yang mendapatkan suara terbanyak yang akan terpilih menangani tim Legacy dan Future,” kata Junas.
Voting akan berlangsung mulai 22 Februari sampai 1 Maret. Bersiaplah memilih pemain pujaan dan saksikan gebyar bintang-bintang basket di Knight Stadium Semarang, 19 Maret mendatang.