Ahad 26 Feb 2023 12:10 WIB

Sean Penn Kembali Desak Joe Biden Kirim Jet Tempur ke Ukraina

Sean Penn sudah dua kali menyerukan pengiriman jet tempur ke Ukraina.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Dalam foto ini disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan) berpose dengan aktor AS Sean Penn setelah menerima patung Oscar yang diraih Penn dan memberikan gelar Order of Merit, III selama pertemuan mereka di Kyiv, Ukraina, Selasa, 8 November 2022.
Foto: Ukrainian Presidential Press Office via AP
Dalam foto ini disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan) berpose dengan aktor AS Sean Penn setelah menerima patung Oscar yang diraih Penn dan memberikan gelar Order of Merit, III selama pertemuan mereka di Kyiv, Ukraina, Selasa, 8 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sean Penn kembali meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk mengirim jet tempur modern ke Ukraina di tengah invasi Rusia. Seruan aktor berusia 62 tahun itu pertama dilontarkanpada Maret tahun lalu.

Penn mengapresiasi perjalanan rahasia Biden ke Kyiv pada pekan ini dalam rangka peringatan satu tahun invasi Rusia. Menurutnya, hal itu sangat menggembirakan.

Baca Juga

Di sisi lain, Penn menyebut bahwa AS perlu terus mengirimkan bantuan militer, termasuk pesawat tempur modern, ke negara yang dilanda perang itu.

"Tidak ada skenario di mana Ukraina kalah dalam pertempuran ini," kata Penn yang dua kali memenangkan  Academy Awards kepada Politico dalam sebuah wawancara, dikutip Fox News, Ahad (26/2/2023).

Menurut Penn, ada skenario pencaplokan wilayah yang dijalankan Rusia. Ia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin mencari cara untuk memerangi pemberontak di seluruh infrastruktur yang rusak di Ukraina.

Tapi Ukraina akan berjuang sampai titik darah penghabisan. Titik darah itu akan berada di tangan kita jika kita tidak melengkapi mereka dengan berkelanjutan," ujar bintang Milk itu.

Dua pekan setelah Rusia menginvasi Ukraina, Penn menulis postingan di Twitter untuk mendesak pemerintah AS dan Polandia agar mengirimkan jet tempur. Penn mengaku mendapat telepon dari Kepala Staf Presiden Zelensky, Andriy Yermak.

"Kemarahan publik mungkin menemukan jalan buntu," tulis dia pada 9 Maret tahun lalu.

Polandia telah menawarkan untuk memberikan seluruh armada jet tempur MiG-29 ke AS dengan imbalan kesempatan untuk membeli F-16 Amerika sebagai bagian dari kesepakatan meningkatkan angkatan udara Ukraina sambil meningkatkan kemampuan mereka sendiri dengan pesawat NATO. Namun, proposal itu ditolak Pentagon AS dengan alasan "berisiko tinggi" meningkatkan ketegangan dengan Rusia.

Bulan berikutnya, Penn meminta pengusaha swasta untuk membelanjakan 300 juta dolar AS guna membeli dua skuadron jet tempur F-15 atau F-16 buatan AS. Dia menyebut, 12 pesawat dengan teknologi lebih baik daripada MiG atau SU Rusia (Sukhoi).

Satu miliarder dianggap bisa mengakhiri perang ini di Ukraina. Penn diketahui telah menghapus akun Twitter-nya.

Penn juga menjelaskan jet tempur yang digunakan Ukraina saat ini tidak cukup untuk melawan pesawat Rusia yang lebih canggih. Pesawat Ukraina disebut terbang tanpa sistem peluru kendali.

Sementara itu, MiG Rusia tak terpantau ketika membidik jatuh mereka. Jet tempur Rusia dapat mengunci dan menembakkan peluru kendali dari jarak 100 kilometer lalu mengarah ke wilayah udara yang aman.

Pemerintahan Biden menghadapi tekanan yang meningkat untuk mengirim jet tempur ke Ukraina dari anggota parlemen Republik dan Demokrat serta pejabat pemerintah Ukraina, termasuk Presiden Volodymyr Zelenskyy. Bulan lalu, Biden menjawab "tidak" kepada reporter Gedung Putih ketika ditanya terkait rencana pengiriman jet tempur F-16 Ukraina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement