REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta seluruh pihak berkomitmen menangani permasalahan yang terjadi di Sungai Bengawan Solo.
"Komitmen dari semua dinas, instansi, TNI, Polri," katanya di Solo, Selasa (28/2/2023). Ia juga berharap penanganan Sungai Bengawan Solo dapat dipercepat karena sifatnya sudah mendesak.
Hal ini menyusul terjadinya banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo pada 16 Februari. Menurutnya salah satu yang akan dilakukan adalah pembuatan kolam retensi atau embung.
Meski demikian, belum dapat dipastikan lokasi pembuatan embung tersebut. "Sudah ada satu lokasi tapi mau ditelusur dulu itu tanah siapa, di Joyontakan. Ditunggu saja," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan normalisasi sungai di sejumlah lokasi, seperti Premulung dan Kali Jenes.
"Yang jelas kami normalisasi di beberapa lokasi. Premulung, Jenes tidak segampang Kali Anyar, ini lebih padat. Ada juga rumah yang terlalu menjorok ke sungai," katanya.
Sementara itu, upaya lain yang dilakukan adalah penataan bantaran sungai. Meski demikian, terkait hal itu ia belum ingin menjelaskan lebih lanjut.
Disinggung mengenai anggaran, dikatakannya, berasal dari BBWS Bengawan Solo. "Kami hanya mengurusi nonteknis," ujar dia.
Sebelumnya, terkait banjir BBWS Bengawan Solo mengakui kejadian tersebut akibat kapasitas pompa yang tidak mampu mengimbangi tingginya curah hujan pada hari itu.
Terkait hal itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menambah jumlah pompa di sejumlah lokasi.