Rabu 01 Mar 2023 05:32 WIB

Buang Air Kecil Berulang pada Malam Hari, Normal atau Pertanda Penyakit?

Keluhan bangun dari tidur untuk berkemih secara berulang patut diwaspadai.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Buang air kecil (ilustrasi). Ada kalanya sebagian orang terbangun dari tidur pada malam hari karena adanya dorongan untuk berkemih.
Foto: www.freepik.com.
Buang air kecil (ilustrasi). Ada kalanya sebagian orang terbangun dari tidur pada malam hari karena adanya dorongan untuk berkemih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah urine yang diproduksi oleh tubuh biasanya akan berkurang pada malam hari. Hal ini memungkinkan orang-orang untuk tidur selama enam hingga delapan jam pada malam hari tanpa harus terganggu oleh keinginan untuk berkemih.

Namun, ada kalanya sebagian orang terbangun dari tidur pada malam hari karena adanya dorongan untuk berkemih. Kondisi ini tak hanya bisa mengganggu kualitas tidur, tetapi juga dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.

Baca Juga

Tentu, tak semua kejadian berkemih di malam hari berkaitan dengan suatu penyakit. Menurut MedlinePlus, orang-orang bisa saja terbangun dari tidur pada malam hari untuk berkemih karena mereka mengonsumsi banyak cairan sebelum tidur.

"(Meminum) kafein dan alkohol setelah makan malam juga bisa memicu masalah ini (terbangun dari tidur untuk berkemih)," ujar MedlinePlus pada laman resminya.

Penyebab umum lain yang memicu keinginan berkemih pada malam hari adalah infeksi kandung kemih atau saluran kencing dan perbesaran kelenjar prostat. Kehamilan juga dapat memunculkan dorongan untuk berkemih pada malam hari.

Keluhan terbangun dari tidur untuk berkemih yang terjadi secara berulang patut diwaspadai berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut bisa berupa gagal ginjal kronis, diabetes, gagal jantung, kadar kalsium darah yang tinggi, serta diabetes insipidus.

Keluhan berkemih pada malam hari yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya akan disertai oleh beberapa gejala lain yang berkaitan dengan maslaah kesehatan tersebut. Bila pemicunya adalah diabetes misalnya, orang-orang juga bisa merasakan keluhan haus berlebih, lapar berlebih, atau penurunan berat badan selain kerap terbangun dari tidur untuk berkemih.

Sedangkan bila pemicu keinginan berkemih pada malam hari adalah gagal ginjal kronis, penderita juga bisa merasakan keluhan lain seperti kelelahan, gatal-gatal, perubahan pola berkemih, penurunan nafsu makan, atau bengkak di area mata. Tak jarang, terbangun di malam hari untuk berkemih berkaitan dengan apnea tidur atau gangguan tidur lainnya. Ketika masalah tidur ini diperbaiki, keluhan terbangun untuk berkemih di malam hari juga akan teratasi.

Stres serta gelisah juga dapat memunculkan dorongan untuk berkemih di malam hari. Oleh karena itu, orang-orang dengan keluhan berkemih pada malam hari atau nokturia dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini akan membantu penderita mengetahui akar permasalahan serta mendapatkan solusi untuk mengatasinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement