Rabu 01 Mar 2023 11:23 WIB

Kepulauan Masalembo Krisis Bahan Pokok, DPRD: Warga Beralih Makan Singkong

Sekitar tiga pekan, badai angin kencang melanda kepulauan tersebut.

Makanan dari singkong (ilustrasi)
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Makanan dari singkong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Ketua Komisi I DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath menyatakan, sebagian warga di Kepulauan Masalembo kini terpaksa beralih makan singkong sebagai pengganti beras. Perubahan tersebut untuk menyiasati krisis kebutuhan bahan pokok akibat cuaca buruk akhir-akhir ini.

"Sudah sekitar tiga pekan, badai angin kencang melanda kepulauan. Tidak ada warga yang bisa datang ke daratan untuk membeli beras dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya karena cuaca buruk," kata Darul di Sumenep.

Wakil rakyat yang berasal dari Kepulauan Masalembo, Sumenep ini menuturkan, saat ini para nelayan di Kepulauan Masalembo juga tidak tidak ada yang melaut, karena cuaca memang tidak bersahabat. "Mereka baru bisa kembali melaut apabila badai telah reda," katanya.

Ia menjelaskan, Pulau Masalambo berjarak sekitar 130 mil laut dari Kota Sumenep. Ketika cuaca buruk menerpa, maka distribusi barang menuju pulau itu tersendat. Kapal juga berhenti menyeberang laut, dan barang kebutuhan bahan pokok menjadi langka.

"Sudah beberapa pekan ini, Kapal Sabuk Nusantara 92 yang biasa melayani angkutan barang dan orang kepulauan tidak berlayar. Saat ini hanya terparkir di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akibat badai dan cuaca tidak menentu seperti saat ini," ujarnya.

Karena itu, Darul meminta agar pemerintah segera mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengatasi persoalan yang sedang menimpa masyarakat kepulauan itu.

"Kalau melalui kapal laut tidak memungkinkan, pemerintah bisa melakukan distribusi logistik ke sana melalui helikopter," kata dia.

Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk masih berpotensi terjadi di Madura dan sekitarnya hingga sepekan ke depan.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement