Kamis 02 Mar 2023 00:16 WIB

Pria di AS Kembali Hidup Setelah Dinyatakan Meninggal, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Sebelumnya, seorang wanita ditemukan bernapas ketika sudah di kantong jenazah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Pasien meninggal (ilustrasi). Sepanjang 2023, AS mencatat tiga kasus orang yang hidup lagi setelah dinyatakan meninggal oleh dokter.
Foto: www.123rf.com
Pasien meninggal (ilustrasi). Sepanjang 2023, AS mencatat tiga kasus orang yang hidup lagi setelah dinyatakan meninggal oleh dokter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria di Florida, Amerika Serikat ditemukan masih bernapas setelah dinyatakan meninggal di rumahnya oleh petugas medis. Pria berusia 65 tahun tersebut mengalami serangan jantung, namun ditemukan masih bernapas ketika seorang deputi sheriff tiba untuk menyelidiki kematiannya.

Menurut laporan, ini menjadi kejadian ketiga di AS selama 2023. Sebelumnya, seorang wanita berusia 82 tahun ditemukan masih bernapas setelah dibawa ke rumah duka di New York.

Baca Juga

Lalu pada 3 Januari, wanita berusia 66 tahun ditemukan terengah-engah saat dikeluarkan dari kantong mayat di Iowa setelah dinyatakan meninggal pada hari sebelumnya. Tanda-tanda bahwa seseorang telah meninggal, yaitu napas berhenti, jantung tidak berdetak lagi, kulit pucat, kelopak mata setengah terbuka, pupil mata tidak bergerak, dan mulutnya terbuka.

Stephen Hughes, dosen senior kedokteran di Anglia Ruskin University, Inggris, mengatakan bahwa kejadian seperti itu sangat jarang terjadi. Namun, ia telah menyaksikannya dua kali dalam 20 tahun kariernya sebagai konsultan di bidang pengobatan darurat.

Pengalaman pertama Hughes terjadi ketika dia masih menjadi dokter junior di sebuah rumah sakit daerah di Inggris. Seorang wanita yang memiliki epilepsi telah mengonsumsi phenobarbital secara berlebih, obat untuk mengontrol dan meredakan kejang.

"Obat ini termasuk barbiturat. Apa yang dilakukan barbiturat adalah memperlambat segalanya, membuat Anda pingsan," kata Hughes. seperti dilansir Insider, Rabu (1/3/2023).

Kala itu, dokter perawatan primer tiba di tempat kejadian dan mengajukan pertanyaan kepada pasien dan pasien tidak merespons. Dokter tidak dapat mendengar detak jantung pasien, tidak dapat merasakan denyut nadi, atau mendeteksi pernapasannya.

Dokter pun mengumumkan kematiannya dan dia dibawa ke kamar mayat. Namun, tak lama setelah itu, petugas kamar mayat melihat kaki pasien bergerak-gerak.

Petugas juga melihat pembuluh darah di kaki pasien terlihat lebih penuh dari yang seharusnya. Dia kemudian memeriksa pasien lebih lanjut dan menemukan bahwa dia masih memiliki denyut nadi. Pasien pun dibawa ke unit perawatan intensif.

"Jika saya tidak salah ingat, dia sembuh," kata Hughes.

Dalam contoh lain, seorang wanita berada di ruang resusitasi, tetapi para profesional medis di ruangan itu meyakini bahwa pasien itu sedang sekarat sehingga. Akhirnya, mereka berhenti melakukan resusitasi. Wanita itu dinyatakan meninggal.

Hughes dan rekan-rekannya pun meninggalkan ruangan, sementara dokter lain mengisi dokumen. Tiba-tiba, pasien yang sudah meninggal itu mulai bernapas lagi.

"Itu cukup aneh. Seperti kebanyakan kasus seperti ini, pasien tidak sadarkan diri dan meninggal pada hari itu juga," kata Hughes.

Hughes mengatakan bahwa ini adalah salah satu kasus yang paling sering ia renungkan, hanya karena pasien tidak diperiksa dengan benar. Jika dokter tetap memasang monitor, mereka akan melihat bahwa pasien masih memiliki aktivitas jantung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement