Kamis 02 Mar 2023 12:31 WIB

KJRI Jeddah Lakukan Pencatatan WNI tak Berdokumen Resmi

Mereka terlahir dari orang tua PMI yang menetap di Saudi tapi tak punya dokumen resmi

Ibu bernama Maisurah yang merupakan Pekerja Imigran Indonesia (PMI) dan dua anaknya akhirnya bisa pulang. Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah bersama Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) melaksanakan program pelayanan pencatatan WNI yang tidak memiliki dokumen resmi.
Foto: Istimewa
Ibu bernama Maisurah yang merupakan Pekerja Imigran Indonesia (PMI) dan dua anaknya akhirnya bisa pulang. Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah bersama Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) melaksanakan program pelayanan pencatatan WNI yang tidak memiliki dokumen resmi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah bersama Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) melaksanakan program pelayanan pencatatan WNI yang tidak memiliki dokumen resmi.

"Proyek ini merupakan bagian dari upaya kita untuk melengkapi identitas diri dari anak-anak kita. Bagaimana mungkin mereka mampu melanjutkan studi ke depan kalau datanya tidak beres," kata KJRI Jeddah, Kamis (2/3/2023).

Program yang berlangsung pada 21-28 Februari 2023 ini mencatat 303 WNI yang terdiri dari siswa Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) dan Sekolah Indonesia Makkah (SIM), beserta keluarganya.

"Mereka terlahir dari orang tua Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menetap dan bekerja di Arab Saudi, tetapi tidak memiliki dokumen resmi," kata Pelaksana Fungsi Konsuler KJRI Jeddah Neni Kurniati.

Program tersebut berhasil menerbitkan 270 Nomor Induk Tunggal (NIT) yang 126 di antaranya merupakan siswa SIJ dan SIM.

Para siswa tersebut, lanjut Neni, mengalami kendala melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi lantaran belum memiliki NIT.

Neni mengatakan KJRI Jeddah juga mengamati fenomena perbedaan data dokumen setelah verifikasi lapangan.

"Mulai dari surat kenal lahir yang dikeluarkan oleh catatan sipil Arab Saudi, kartu keluarga, ijazah dan bahkan paspor yang akhirnya mempengaruhi data anak pada sistem Data Pokok Pendidikan atau Dapodik," kata Neni.

Untuk mendapatkan database yang baik dan seragam, harus mengoreksi dan mensinkronisasi Surat Kenal Lahir (SKL), Kartu Keluarga (KK), Paspor, Ijazah dan identitas diri lainnya.

KJRI Jeddah terus menempuh berbagai program terobosan untuk memberikan perlindungan maksimum kepada WNI di wilayah kerjanya, termasuk anak usia sekolah yang terlahir dari orang tua yang tidak memiliki dokumen resmi.

Di antara program terobosan itu adalah bekerja sama dengan berbagai universitas negeri dan swasta untuk membuka akses beasiswa ke perguruan tinggi untuk ulusan SIJ dan SIM, penerbitan paspor bagi siswa tak berdokumen, dan yang terkini menerbitkan NIT.

Penyerahan NIT kepada siswa SIJ dan SIM dilakukan secara simbolis oleh Konjen RI Jeddah Eko Hartono yang juga disaksikan Ditjen Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri, Suwandi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement