REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pertumbuhan ekonomi di Kota Malang pada 2022 diklaim tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Hal ini karena perekonomiannya dapat mencapai 6,32 persen.
Wali Kota Malang, Sutiaji menilai, angka ini bahkan melebihi pertumbuhan sebelum pandemi. "Dan menjadi rekor tertinggi dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir," jelas pria berkacamata tersebut di Kota Malang.
Menurut Sutiaji, pertumbuhan ekonomi ini merupakan buah kolaborasi pemulihan ekonomi. Hal ini dimulai dari pembangunan Malang Creative Center dan fasilitasi berbagai program ekosistem 17 subsektor ekonomi kreatif dan penguatan peran UMKM. Kemudian revitalisasi pasar rakyat, pengembangan destinasi pariwisata, penciptaan ekosistem usaha yang menarik investasi, hingga reformasi birokrasi yang semakin berdampak.
Secara komparatif pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2022, Sutaiji menilai, ini juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur berada di level 5,34 persen dan nasional mencapai 5,31 persen.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik, Erny Fatma Setyoharini tidak menampik secara global perekonomian masih mengalami perlambatan. Namun ekonomi Indonesia, Jawa Timur, dan khususnya Kota Malang tumbuh "mengesankan" pada 2023.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Kota Malang kembali berada pada level di atas lima persen seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi.
Pada 2018 dan 2019, yakni masa sebelum pandemi pertumbuhan ekonomi Kota Malang mencapai 5,72 dan 5,73. Akibat pandemi pada 2020, laju perekonomian mengalami kontraksi dan melemah menjadi minus 2,26. Namun demikian, perekonomian Kota Malang menguat secara signifikan menjadi 4,21 di tahun 2021, bahkan menembus angka 6,32.
Erny mengatakan, nilai ekonomi yang terbentuk selama 2022 adalah Rp 84,8 triliun (untuk harga berlaku). "Jika dihitung dengan harga konstan dan mengacu pada 2010, maka nilai ekonomi yang terbentuk adalah 56,68 triliun rupiah," ungkap Erny.
Selain itu, sektor perdagangan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi yakni sebesar 2,1 persen. Kemudian diiikuti dengan sektor industri konstruksi, dan pendidikan yang juga cukup mendominasi dan menjadi leading sektor perekonomian Kota Malang.
Sementara itu, sektor transportasi dan pergudangan, jasa lainnya, serta akomodasi dan makan minum merupakan lapangan usaha dengan pertumbuhan yang tertinggi. Hak ini karena didorong oleh mobilitas masyarakat serta meningkatnya kunjungan wisata.
Hal yang pasti, kata dia, terkendalinya pandemi Covid-19 dan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat telah mendorong perbaikan ekonomi. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2022 mencapai titik tertinggi dalam 10 tahun terakhir.