Kamis 02 Mar 2023 16:47 WIB

Ruang Publik Kolam Retensi Gedebage Bisa Dimanfaatkan Warga

Warga diharapkan ikut menjaga fungsi Kolam Retensi Gedebage di Bandung.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Suasana ruang publik di area Kolam Retensi Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, seusai diresmikan Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Kamis (2/3/2023).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana ruang publik di area Kolam Retensi Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, seusai diresmikan Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Kamis (2/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ruang publik di Kota Bandung, Jawa Barat, bertambah. Kali ini ruang publik dihadirkan di area Kolam Retensi Gedebage.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana meresmikan ruang publik Landscape Kolam Retensi Gedebage, Kamis (2/3/2023). Ruang publik ini bisa dimanfaatkan masyarakat.

Ruang publik tersebut melengkapi kolam retensi dan rumah pompa (rupom) di Gedebage. “Kolam retensi dan rupom memang sudah kita resmikan sebelumnya. Sekarang kita tambah ruang publiknya, agar masyarakat bisa hadir, tak hanya untuk menikmati lanskap, tapi juga membantu menjaga fungsi kolam retensi ini,” ujar Yana, seusai peresmian.

Kolam retensi tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menanggulangi persoalan banjir di kawasan Gedebage. Seperti yang terjadi di area ruas Jalan Soekarno-Hatta. Banjir di kawasan tersebut kerap dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan.

Luas Kolam Retensi Gedebage itu sekitar 1.550 meter persegi, dengan kedalaman 3,5 meter. Kolam retensi itu disebut mampu menampung 5.425 meter kubik air.

Untuk mengoptimalkan penanggulangan banjir, disediakan juga rupom, dengan tiga mesin pompa berkapasitas total 450 liter per detik. “Dengan hadirnya kolam retensi dan rupom untuk menyelesaikan permasalahan banjir, genangan yang biasanya berhari-hari akan surut dalam hitungan jam,” kata Yana.

Yana mengatakan, saat ini sudah ada sembilan kolam retensi di wilayah Kota Bandung. Diharapkan keberadaan kolam retensi itu dapat meminimalkan potensi banjir di sejumlah titik.

Menurut dia, pemkot memastikan pemeliharaan dan pembersihan rutin kolam retensi agar kondisinya terjaga. Begitu juga saluran terusan kolam retensi, serta sedimen tanah resapan.

 

photo
Wali Kota Bandung Yana Mulyana menembakan paintball pada sejumlah tulisan saat peresmian Landscape Kolam Retensi Gedebage, Kota Bandung, Kamis (2/3/2023). - (Edi Yusuf/Republika)
 
 

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi menjelaskan, area simpang Gedebage sudah menjadi langganan banjir sejak 15 tahun lalu. Dalam upaya menangani persoalan tersebut, kata dia, pemkot membuat rupom bersama Summarecon pada 2016.

Kemudian pada 2017 Pemkot Bandung membangun rumah pompa di perumahan Pinus. Pemkot pun membuat kolam retensi.

Dalam upaya penanganan banjir, Didi mengatakan, tahun ini Pemkot Bandung akan berupaya menambah rupom, serta melakukan peninggian dan pendalaman sungai.

Menurut dia, peninggian dan pendalaman sungai di Cipamulihan sudah dilakukan dan akan dilanjutkan ke wilayah Cinambo.

“Meski tidak bisa menjamin seratus persen bebas banjir, tapi kita coba tanggulangi. Artinya, kalau Cipamulihan banjir itu mulainya dari jembatan airnya meluber ke sini (Gedebage). Nah, kalau itu ditinggikan, mudah-mudahan ini lolos (dari banjir),” kata Didi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement