Jumat 03 Mar 2023 10:41 WIB

Legislator Dapil Papua Minta Pemda Merauke Proaktif Bersinergi dengan TNI-Polri

Pemda Merauke diminta proaktif bersinergi dengan TNI-Polri lewat dana Otsus.

Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas.
Foto: Dok. DPR RI
Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas menilai bahwa pemerintah daerah Kabupaten Merauke haruslah proaktif bersinergi dengan TNI dan Polri. Kerja sama ini untuk memberikan dukungan anggaran terkait sarana dan prasarana kebutuhan TNI-Polri terutama di daerah perbatasan Indonesia. 

“Saya sampaikan bahwa di Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus (Otsus) sekarang sudah ada cantolan hukumnya, bahwa dana Otsus itu bisa mendukung tugas TNI dan Polri, jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak bisa lakukan,” katanya saat diwawancarai Parlementaria di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/3/2023),

Baca Juga

Legislator fraksi partai Gerindra itu melanjutkan, dalam rapat tertutup, TNI-Polri telah sampaikan beberapa kebutuhan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) yang perlu diperkuat serta sarana prasarana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan personil di Merauke.  “Selain di Komisi I DPR, saya juga tugas di Banggar DPR jadi saya akan komunikasikan supaya anggaran yang ada digunakan dengan baik dan bisa dialokasikan juga untuk mendukung TNI kalau kita berharap Mabes kan anggarannya juga terbatas,” ungkapnya. 

Legislator daerah pemilihan Papua itu juga mengatakan bahwa tujuan diaturnya dana otsus tersebut agar pemerintah daerah tidak ragu-ragu dalam memberikan dukungan kepada TNI dan Polri. Oleh karenanya, dalam UU Otsus pun diatur demikian.

“Jadi saya berharap pemerintah daerah sudah lebih proaktif untuk mendukung pelaksanaan tugas TNI dan Polri, jangan sampai tidak mendukung, apalagi ini kan wilayah perbatasan yang sangat strategis,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement