Sabtu 04 Mar 2023 22:05 WIB

 Kementan dan DPR RI Dorong Petani Penyuluh Terapkan Smart Farming

Kementan sosialisasi konsep smart farming lewat bimtek Pertanian Presisi Biaya Murah

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kementerian Pertanian RI terus mendorong insan pertanian menerapkan konsep Smart Farming (pertanian cerdas). Kampanye plus sosialisasi terus dilakukan Kementan di antaranya bersama DPR RI pada Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema Pertanian Presisi Biaya Murah (Low Cost Precision Farming) yang diikuti 100 petani dan penyuluh Lampung Tengah.
Foto: dok Kementan
Kementerian Pertanian RI terus mendorong insan pertanian menerapkan konsep Smart Farming (pertanian cerdas). Kampanye plus sosialisasi terus dilakukan Kementan di antaranya bersama DPR RI pada Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema Pertanian Presisi Biaya Murah (Low Cost Precision Farming) yang diikuti 100 petani dan penyuluh Lampung Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID,LAMPUNG TENGAH -- Kementerian Pertanian RI terus mendorong insan pertanian menerapkan konsep Smart Farming (pertanian cerdas). Kampanye plus sosialisasi terus dilakukan Kementan di antaranya bersama DPR RI pada Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema Pertanian Presisi Biaya Murah (Low Cost Precision Farming) yang diikuti 100 petani dan penyuluh Lampung Tengah.

Didukung oleh Komisi IV DPR RI, gerakan Smart Farming yang saat ini populer sebagai low cost precison farming terus digalakkan, Kementan melalui UPT SMK PP Negeri Sembawa, UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bersama Anggota Komisi IV DPR RI Dwita Ria Gunadi menggelar Bimtek yang dibagi dua angkatan, berlangsung dua hari, 3 hingga 4 Maret 2023.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tiada henti memotivasi insan pertanian di seluruh Indonesia bahwa penerapan Smart Farming sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

“Pertanian saat ini dan ke depan dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19,” katanya.