REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United (MU), Erik ten Hag mulai lebih tenang menyikapi keadaan. Ia telah beristihat selepas menjalani malam yang melelahkan.
Beberapa jam lalu, timnya terkapar di markas Liverpool. MU bertemu the Reds dalam lanjutan Liga Primer Inggris musim 2022/23. Skuad polesan Erik Ten Hag dibantai tujuh gol tanpa balas. Ini kekalahan terbesar United saat bertemu rival klasik mereka itu.
Sejatinya anak asuh Ten Hag menjalani musim yang positif sebelum pertandingan ini. The Red Devils tak terkalahkan dalam laga 11 laga beruntun. Bahkan pekan lalu, Marcus Rashford dan rekan-rekan menjuara Piala Carabao.
Itu trofi pertama MU dalam enam tahun terakhir. Pujian bertebaran untuk klub tersebut. Banyak yang seolah lupa, Setan Merah dalam proses pembangunan kembali.
Alhasil, pembantaian di Anfield membuat United balik lagi ke bumi. Ten Hag sempat mengkritisi anak asuhnya. Tapi kini, ia memilih mengeluarkan kata-kata yang lebih halus.
"Saya Mengenal para pemain saya. Mereka memiliki karakter bagus. Mereka dapat bangkit kembali dan mereka akan melakukannya," ujar Ten Hag, dikutip dari laman resmi klubnya.
Hasil di kandang Liverpool membuat MU masih tertahan di tangga ketiga klasemen sementara Liga Primer. Dengan mengantongi 49 poin, setan merah tertinggal 14 angka dari Arsenal di singgasana. Lepaskan ketegangan di ranah domestik.
United akan bertemu Real Betis pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa. Duel tersebut berlangsung di Stadion Old Trafford, Jumat (10/3/2023) dini hari WIB. Bukan partai yang mudah tentunya.
Kubu tamu juga layak diperhitungkan. Betis baru saja menahan imbang Real Madrid, 0-0 di La Liga Spanyol. Ini modal berharga klub Andalusia itu jelang kunjungan ke Inggris.
Sementara MU berharap bisa menjadikan laga di depan mata sebagai momen kebangkitan. Tak ada target lain. Asa memperjuangkan kemenangan, menjadi harga mati.