Sabtu 11 Mar 2023 08:25 WIB

Harga Emas Naik Setelah Data Pekerjaan Redakan Kekhawatiran Terhadap Suku Bunga

Total pekerjaan AS meningkat sebesar 311 ribu pada Februari.

Harga emas menguat tajam mencapai level tertinggi satu bulan pada akhir perdagangan Jumat (10/3/2023), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua beruntun.
Foto: Republika/Prayogi
Harga emas menguat tajam mencapai level tertinggi satu bulan pada akhir perdagangan Jumat (10/3/2023), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua beruntun.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas menguat tajam mencapai level tertinggi satu bulan pada akhir perdagangan Jumat (10/3/2023), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua beruntun. Kenaikan ini didorong oleh data pertumbuhan pekerjaan AS yang lunak untuk Februari, mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya oleh Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak 32,60 dolar AS atau 1,78 persen menjadi ditutup pada 1.867,20 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.871,90 dolar AS dan terendah di 1.830,00 dolar AS. Untuk minggu ini, harga emas naik 0,7 persen.

Baca Juga

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (10/3/2023) bahwa total pekerjaan AS meningkat sebesar 311 ribu  pada Februari. Jumlah ini secara signifikan lebih tinggi dari 225 ribu pekerjaan baru yang diperkirakan oleh para ekonom, tetapi tidak sebanyak penambahan pada Januari yang mencapai 504 ribi pekerjaan.

Sementara itu, tingkat pengangguran AS naik menjadi 3,6 persen pada Februari dari 3,4 persen pada Januari. Ini lebih buruk dari ekspektasi tetapi tetap datar di level terendah sejak 1969.

Penambahan pekerjaan yang melemah dan angka pengangguran yang meningkat dapat meringankan tugas Federal Reserve untuk menurunkan inflasi di tengah pertumbuhan tenaga kerja dan upah yang terus-menerus kuat. The Fed mengatakan bahwa pelambatan pasar tenaga kerja akan diperlukan untuk mendinginkan inflasi yang terbukti lebih membandel daripada yang diperkirakan.

Sementara itu, indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah juga turun setelah rilis data pekerjaan bulanan AS terbaru, yang selanjutnya mendukung emas. Investor sekarang sedang menunggu rilis indeks harga konsumen pada Selasa (14/3/2023) untuk petunjuk tambahan mengenai seberapa besar kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan kebijakan moneter berikutnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei terangkat 34,10 sen atau 1,69 persen, menjadi ditutup pada 20,506 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 12,90 dolar AS atau 1,36 persen, menjadi menetap pada 962,20 dolar AS per ounce.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement