REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri melihat pemain yang baru bergabung dalam pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-22 tahap II sejak 9 Maret 2023 memiliki potensi. Pria yang juga merupakan Direktur Teknik PSSI menilai ada kemungkinan mereka bisa bersaing memperebutkan slot 20 pemain untuk berlaga di SEA Games 2023 Kamboja pada 5-17 Mei 2023.
"Jadi kemarin kita sudah pulangkan 17 pemain, panggil 17 lagi dan 17 masih tetap. Ini dari pemain-pemain Liga 2 dan ada dari Persebaya, jadi gabungan, dan saya melihat mereka punya potensi sekali dan saya pikir kalau nanti sudah masuk ke tahap latihan saya pikir punya prospek untuk menjadi pesaing pemain-pemain 2021 (U-22) yang bermain reguler di liga 1," kata Indra usai memimpin latihan di Lapangan ABC Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (11/3/2023).
Para pemain itu akan mengikuti TC hingga 16 Maret 2023. Indra akan kembali menilai kualitas para pemain tersebut apakah sesuai dengan yang diharapkan untuk bertanding di SEA Games. Di samping itu, Indra memastikan penilaian terhadap pemain dilakukan secara objektif. Jadi, kata dia, jika kualitas pemain tidak sesuai harapan maka akan otomatis dikeluarkan dari skuad.
Hal itu di antaranya dialami oleh Rendy Juliansyah, Sutan Zico, dan Hamsa Lestaluhu yang gugur dari TC tahap I dan dipulangkan ke klub masing-masing. Rendy dan Sutam ke Persik Kediri dan Hamsa ke Persis Solo. Ketiga pemain tersebut sejatinya sudah mempunyai pengalaman bermain untuk Timnas. Mereka merupakan tim inti dari skuad pelatih Fakhri Husaini di Timnas U-16.
"Ya karena kualitas nggak bagus, (mereka) kita pulangkan," kata Indra.
Indra juga menegaskan tidak ada slot khusus yang disediakan untuk para pemain yang bermain reguler di Liga 1. Dia memastikan semua pemain akan dinilai baik secara fisik, teknik maupun IQ. Jadi, lanjut dia, tidak ada pemain mana pun yang mendapatkan perlakuan khusus dan mursni dinilai dari kualitas individu masing-masing.
"Akumulasi dari penilaian penilaian itulah (yang digunakan). Masuk ke pertanyaan Rendy, Zico tadi, kan ada yang lain yang lebih berkualitas, (jika tetap dipilih) nggak adil dong saya? Kan ada yang lain yang lebih berkualitas. Walaupun dia dulu pemain Tim nasional, yang terpilih tetap yang kualitas tertinggi," katanya.