REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang E-Government Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi, Arwani menyambut baik penyelenggaraan program IdenTIK untuk membuka peluang kolaborasi dalam rangka meningkatkan pembangunan Kota Bekasi sebagai smart city.
"Peningkatan angka kematangan smart city dan pelayanan berbasis digital Kota Bekasi menjadi prioritas kami di tahun 2023. Mudah-mudahan hasil kompetisi ini bisa
kami kolaborasikan, bisa kami gunakan untuk membangun kota Bekasi," ujar Arwani di Kota Bekasi, Selasa (17/3/2023).
Program Indonesia Entrepreneur TIK (IdenTIK) yang dihelat secara hibrid dihadiri 150 peserta yang datang kampus Bina Nusantara University (Binus) Bekasi maupun aplikasi Zoom. Dekan Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Binus Bekasi, Gatot Soepriyanto menyampaikan harapannya kepada para mahasiswa yang mengikuti program IdenTIK.
"Melalui ajang IdenTIK, Kita bisa mendapat karya-karya luar biasa yang menggunakan teknologi yang bisa kita manfaatkan. Teknologi terus berkembang dan ini adalah
kesempatan yang sangat baik untuk kita berkreasi," tutur Gatot.
Ketua Dewan Juri IdenTIK, Eko Kuswardono Budiardjo menekankan tentang pentingnya peran sumber daya manusia (SDM) dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia. Dia menerangkan, terdapat enam kategori yang dapat diikuti dalam kompetisi IdenTIK, yaitu Public Sector, Private Sector, Inovasi Teknologi Konten Digital, Digital Inclusivity, Digital Startup, dan Digital Innovation.
"Masa depan TIK itu yang utama bukan teknologinya, tapi yang utama adalah human capital. Kalau human capital Indonesia hebat, maka bisa kita gunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia," ucap Eko.
Salah satu juri IdenTIK Digital Innovation, Yudho Giri Sucahyo menjelaskan tentang syarat dan ketentuan karya dari setiap kategori IdenTIK. Dia mengatakan, Indonesia membutuhkan banyak karya inovatif dari anak bangsa untuk mendukung Indonesia menjadi negara maju.
"Negara kita akan menikmati bonus demografi, kalau talenta digital tidak dipenuhi oleh karya anak bangsa, siapa yang akan menikmati? Bisa-bisa dinikmati oleh negara tetangga. Oleh karena itu, mari kita berkontribusi dalam ‘meramaikan’ produk dalam negeri melalui kompetisi IdenTIK," ucap Yudho.