Selasa 14 Mar 2023 17:21 WIB

HSBC Bakal Beli Silicon Valley Bank di Inggris

Menurut HSBC kesempatan membeli SVB Inggris terlalu bagus untuk dilewatkan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
 Logo SVB ditampilkan pada smartphone di luar cabang bank HSBC di London, Inggris,  Senin (13/3/2023). Perusahaan jasa keuangan HSBC Holdings telah mengumumkan telah membeli SVB (Silicon Valley Bank) seharga satu Pound Inggris (£1). Kesepakatan itu melindungi aset deposan dan mencegah operasi bank AS di Inggris dari keruntuhan.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Logo SVB ditampilkan pada smartphone di luar cabang bank HSBC di London, Inggris, Senin (13/3/2023). Perusahaan jasa keuangan HSBC Holdings telah mengumumkan telah membeli SVB (Silicon Valley Bank) seharga satu Pound Inggris (£1). Kesepakatan itu melindungi aset deposan dan mencegah operasi bank AS di Inggris dari keruntuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- HSBC akan membeli Silicon Valley Bank (SVB) cabang Inggris. CEO HSBC Noel Quinn mengatakan penutupan SVB Amerika Serikat (AS) menjadi momentum bagi HSBC untuk membeli SVB Inggris.

SVB AS yang berspesialisasi dalam pinjaman untuk perusahaan teknologi ditutup oleh regulator AS dalam kegagalan terbesar bank AS sejak 2008.

Baca Juga

"Kesepakatan itu kesempatan yang terlalu bagus untuk dilewatkan dan untuk memastikan "krisis di satu institusi tidak menjadi krisis sistemik," ujar Quinn seperti dilansir Republika dari BBC pada Selasa (14/3/2023).

Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengatakan tidak ada bank Inggris lainnya yang dipengaruhi secara material oleh keruntuhan SVB dan mengatakan sistem perbankan tetap aman, sehat, dan dikapitalisasi dengan baik.

Meskipun cabang SVB Inggris kecil dengan lebih dari 3.000 pelanggan bisnis, keruntuhannya akan menimbulkan risiko bagi sektor yang dipandang pemerintah sebagai sangat penting bagi keberhasilan ekonomi Inggris di masa depan. Hunt mengatakan beberapa perusahaan hanya memiliki rekening bank dengan SVB Inggris.

"Untuk alasan itu, kami dihadapkan pada situasi di mana kami dapat melihat beberapa perusahaan terpenting kami, perusahaan paling strategis kami, musnah dan itu akan terjadi, sangat berbahaya," ucap Hunt.

Kendati begitu, Hunt menyebut sejauh ini belum ada risiko sistemik terhadap stabilitas keuangan di Inggris.

Kepala eksekutif dan salah satu pendiri Lingumi, sebuah startup teknologi pendidikan, Toby Mather, mengkhawatirkan dampak penutupan SVB AS terhadap perusahaan. Pasalnya, perusahaan menyimpan 85 persen di SVB AS. Marther mengatakan saat ini perusahaan masih memiliki cukup dana di rekening bank di luar Inggris dan pendapatan yang cukup untuk gaji karyawan.

"Tetapi hal ini akan sangat tidak pasti sejak saat itu," ucap Mather.

Kepala Eksekutif Universal Quantum, sebuah perusahaan teknologi yang mempekerjakan sekitar 40 orang dan menyimpan semua dananya dengan SVB, Sebastian Weidt, mengatakan kesepakatan HSBC membeli SVB Inggris sangat melegakan setelah beberapa hari sangat menegangkan.

Meskipun induknya di AS sedang dalam kesulitan keuangan, SVB Inggris berada dalam kesehatan keuangan yang wajar ketika dibeli seharga oleh HSBC. Hal itu menghasilkan keuntungan yang masuk akal. Sumber Bank of England mengkonfirmasi intervensi akhir pekan ini lebih merupakan serangan preventif sebelum keruntuhan induknya di AS memicu penarikan massal dari bisnis Inggris.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement