REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Sebanyak 1.681 hektare tanaman sayuran di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terdampak abu vulkanik Gunung Merapi setelah terjadi awan panas guguran pada, Sabtu (11/3).
"Ada enam komoditas pertanian petani terdampak abu Merapi, yakni Merapi, yakni cabai, kobis, tomat, sawi, buncis, dan kopi," kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Ade Sri Kuncoro Kusumaningtyas di Magelang, Selasa (14/3/2023).
Menurut dia, dari sejumlah komoditas yang terdampak tersebut, masuk kategori ringan 370,5 hektare, sedang 1.053 hektare, dan berat 258,3 hektare.
Ia menyampaikan hal tersebut usai sosialisasi pembuatan dan pemanfaatan biosaka di Balai Desa Madusari, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
"Kami sudah melakukan pendataan dan melakukan langkah-langkah pertama usai erupsi Merapi. Tidak semua kecamatan di Kabupaten Magelang terdampak abu vulkanik Gunung Merapi," katanya.
Daerah yang paling terdampak abu Merapi ada di wilayah Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Dukun. Ia menyampaikan sebenarnya ada bantuan dari mobil tangki dari BPBD apabila kelompok tani ingin menyemprot lahan yang terkena dampak erupsi Merapi.
"Namun beberapa kelompok tidak bisa memanfaatkan hal itu, karena transportasi susah dan petani secara langsung dengan penyemprotan atau dengan menggoyang-goyangkan tanaman agar abu tidak menempel di daun atau buah," ungkap dia.
Diharapkan, erupsi Merapi tidak terjadi lagi supaya para petani bisa budi daya sayuran secara optimal. Terlebih mendekati bulan Ramadhan dan Lebaran.