Rabu 15 Mar 2023 06:00 WIB

In Picture: Aktivitas Gunung Merapi Menurun

Aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan..

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani

Pengawas Gunung Api (PGA) Pos Babadan, Tri Mujiyanto mengamati layar seismograf di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun awan panas guguran masih berpotensi terjadi. Sampai saat ini pembengkakan di Barat Laut sebesar 15 meter lebih. Sehingga selama dua tahun terakhir deformasi ada sekitar 15 meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Layar monitor terkait aktivitas Gunung Merapi di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun awan panas guguran masih berpotensi terjadi. Sampai saat ini pembengkakan di Barat Laut sebesar 15 meter lebih. Sehingga selama dua tahun terakhir deformasi ada sekitar 15 meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pengawas Gunung Api (PGA) Pos Babadan, Tri Mujiyanto menunjukkan alat pengukur Deformasi Gunung Merapi di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun awan panas guguran masih berpotensi terjadi. Sampai saat ini pembengkakan di Barat Laut sebesar 15 meter lebih. Sehingga selama dua tahun terakhir deformasi ada sekitar 15 meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Layar monitor terkait aktivitas Gunung Merapi di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun awan panas guguran masih berpotensi terjadi. Sampai saat ini pembengkakan di Barat Laut sebesar 15 meter lebih. Sehingga selama dua tahun terakhir deformasi ada sekitar 15 meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pengawas Gunung Api (PGA) Pos Babadan, Tri Mujiyanto mengamati jumlah guguran Gunung Merapi di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun awan panas guguran masih berpotensi terjadi. Sampai saat ini pembengkakan di Barat Laut sebesar 15 meter lebih. Sehingga selama dua tahun terakhir deformasi ada sekitar 15 meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pengawas Gunung Api (PGA) Pos Babadan, Tri Mujiyanto mengamati layar seismograf di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun awan panas guguran masih berpotensi terjadi. Sampai saat ini pembengkakan di Barat Laut sebesar 15 meter lebih. Sehingga selama dua tahun terakhir deformasi ada sekitar 15 meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Relawan ikut memantau aktivitas Gunung Merapi di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun awan panas guguran masih berpotensi terjadi. Sampai saat ini pembengkakan di Barat Laut sebesar 15 meter lebih. Sehingga selama dua tahun terakhir deformasi ada sekitar 15 meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Relawan ikut memantau aktivitas Gunung Merapi di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun awan panas guguran masih berpotensi terjadi. Sampai saat ini pembengkakan di Barat Laut sebesar 15 meter lebih. Sehingga selama dua tahun terakhir deformasi ada sekitar 15 meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA  -- Pengawas Gunung Api (PGA) Pos Babadan, Tri Mujiyanto mengamati layar seismograf di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun awan panas guguran masih berpotensi terjadi. Sampai saat ini pembengkakan di Barat Laut sebesar 15 meter lebih. Sehingga selama dua tahun terakhir deformasi ada sekitar 15 meter.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement